TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perekonomian Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil dari tahun ke tahun. Dengan dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden RI, prospek ekonomi tetap optimistis, menargetkan ekspansi lebih lanjut di sektor-sektor utama.
Menurut laporan Bank Dunia, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan rata-rata tingkat 5,1 persen per tahun dari 2024 hingga 2026, meskipun menghadapi tantangan seperti penurunan harga komoditas dan ketidakpastian geopolitik.
Terkait hal tersebut, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Vinsensius Jemadu, menyoroti peran strategis industri MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) yang semakin meningkat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ia menjelaskan, bisnis MICE memiliki dampak ekonomi yang signifikan karena melibatkan banyak pelaku usaha di berbagai segmen, termasuk industri pendukungnya.
"Kementerian Pariwisata kini sedang mempersiapkan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan keberlanjutan sektor MICE, salah satunya dengan memetakan venue MICE yang telah memenuhi standar keberlanjutan serta meningkatkan kualitas venue yang belum memenuhi standar internasional," ujarnya, Kamis(28/11/2024).
Pemerintah, lanjut Vinsen, menargetkan percepatan pengembangan MICE berkelanjutan dengan kesiapan pada tahun 2030. Selain itu, Kementerian Pariwisata juga sedang mengembangkan platform MICE.id yang bertujuan menjadi pusat informasi dan agregator yang menghubungkan seluruh pemangku kepentingan di industri MICE.
"Melalui MICE.id, diharapkan semua sektor yang terlibat dapat mengakses informasi dengan lebih efisien, sehingga mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih tepat dan mempercepat pengembangan sektor ini," kata Vinsen.
Baca juga: Pemerintah Ajan Gelar Harbolnas, Nilai Transaksi Ditargetkan Rp 28 Triliun
Sementara itu, Wakil Ketua dan Sekretaris Jenderal China Sporting Goods Federation, Luo Jie menekankan pesatnya perkembangan hubungan bilateral antara China dan Indonesia di bawah kepemimpinan kepala negara masing-masing.
“Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan bilateral telah tumbuh secara signifikan, dibuktikan dengan dua kunjungan Presiden Indonesia ke China tahun ini. Hal ini tidak hanya mencerminkan persahabatan yang erat tetapi juga menunjukkan perhatian besar terhadap pasar China. Kerja sama strategis di bidang ekonomi dan perdagangan terus diperdalam, menghasilkan pencapaian yang sangat signifikan.”ujarnya.
Ia juga mengapresiasi pameran B2B secara simultan dari 27–30 November 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Kesepuluh pameran tersebut meliputi: Building and Decoration Expo (BDE), Homelife Expo, Appliances & Electronic Show (AES), Furniture & Decoration (DeFu), Power & New Energy Expo (PNE), International Textile Expo (INTEX), Asia Baby, Children, and Maternity Expo (ABC MOM), ASEAN Sport Show, Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME), Jakarta Pet Expo (JPE), dan Machinery Expo.
Baca juga: IHSG Kamis Memerah, Mentok di 7.200, Berikut Top Losernya
Pameran-pameran ini akan menampilkan lebih dari 2.000 perusahaan peserta pameran dengan lebih dari 20.000 produk berkualitas tinggi dari berbagai sektor, menjadikannya pameran B2B terbesar di Indonesia pada akhir tahun ini.
“Pameran ini menghadirkan 2.019 peserta pameran dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Hong Kong, Korea, dan terutama Tiongkok. Acara ini menampilkan lebih dari 20.028 produk, teknologi, dan inovasi terkini di berbagai sektor yang sangat diminati pasar global, memanfaatkan seluruh ruang aula di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Indonesia,” ujar Country General Manager PT Meorient Exhibition International, Larissa Zhou.
“Selama empat hari ke depan, pameran ini tidak hanya menyediakan produk yang sangat bermanfaat bagi produsen, importir, distributor, pengecer, dan perusahaan bermerek OEM/ODM tetapi juga menghadirkan berbagai program dan acara bagi seluruh peserta dan pengunjung. Program-program tersebut meliputi forum bisnis, diskusi bisnis, seminar, pertemuan asosiasi, pertemuan bisnis, acara pencarian pembeli, dan program hosted buyer. Semua ini dirancang untuk memanjakan Anda,” tambah Larissa.
Pameran ini menjadi platform utama bagi importir, distributor, pengecer, reseller, dan pelaku usaha yang mencari produk ODM/OEM untuk mengeksplorasi berbagai penawaran inovatif yang disesuaikan dengan pasar Indonesia. Dengan dukungan dari asosiasi industri terkemuka, acara ini memberikan peluang yang tak tertandingi untuk mengidentifikasi tren global terkini dan mengakses produk yang sangat diminati, menempatkan para peserta di garis depan perkembangan pasar.