News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Ajak KKKS dan Swasta Bangun SPBG

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengisi bahan bakar gas (BBG) menggunakan Mobile Refueling Unit (MRU) yang merupakan fasilitas untuk kendaraan fleksibel karena lokasinya bisa berpindah-pindah, di silang Monas Jakarta Pusat, Minggu (19/5/2013). Kehadiran MRU ini solusi bagi kendala pembangunan SPBG karena keterbatasan lahan dan mendekatkan jarak dengan pasar atau pengguna. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mendukung konversi BBM ke bahan bakar gas untuk perkebunan dan pertambangan, pemerintah mengajak KKKS dan swasta membangun SPBG di wilayah timur Sumatera.

Susilo Siswoutomo, Wakil Menteri ESDM mengatakan, PT Medco E&P telah menyanggupi akan membangun SPBG di Muara Enim untuk memudahkan kendaraan perkebunan dan pertambangan membeli bahan bakar gas. Sementara PT Sinar Mas akan mengonversi sekitar 1.000 truknya yang semula menggunakan BBM ke bahan bakar gas.

Susilo menjelaskan sampai saat ini truk-truk pertambangan dan perkebunan akan didorong menggunakan bahan bakar gas karena pada kenyataannya, penyalahgunaan BBM banyak terjadi di pertambangan dan perkebunan.

"Dengan menggunakan gas, kita harapkan jumlah BBM bisa dikontrol,” ujar Susilo Siswoutomo dalam siaran persnya, Senin (22/7/2013).

Pemerintah bersungguh-sungguh mendorong kebijakan konversi BBM ke bahan bakar gas, mengingat produksi minyak yang semakin berkurang, sementara gas masih berlimpah. Selain itu, konversi juga bertujuan menekan subsidi BBM.

Saat ini, kebutuhan BBM Indonesia mencapai 1,4 juta barel per hari. Padahal produksi minyak hanya 850.000 juta barel. Untuk memenuhi kebutuhan, pemerintah terpaksa melakukan impor minyak mentah dan BBM.
Diperkirakan tahun depan, sejalan dengan peningkatan konsumsi BBM 8 persen per tahun, kebutuhan BBM dapat mencapai 1,6 juta barel per hari.

”Pemerintah berupaya mengurangi impor tersebut dengan melakukan konversi BBM ke bahan bakar gas,” tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini