News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Garap Peluang Pasar Furnitur di AS

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional akan berpartisipasi untuk pertama kalinya pada Summer-Las Vegas Market (LVM) 2013 pada 29 Juli - 2 Agustus 2013 mendatang di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat.

Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Pradnyawati berharap bahwa pameran Summer-LVM 2013 diharapkan dapat menciptakan peluang bisnis baru bagi para pelaku furnitur Indonesia untuk mempromosikan produk unggulannya, sekaligus menangkap peluang pasar yang sangat besar di AS, khususnya bagian Pantai Barat (West Coast).

"Untuk itu, pengusaha Indonesia dituntut mampu menampilkan produk furnitur yang unik dan fungsional dengan desain dan tampilan yang menarik,” imbuhnya.

LVM adalah pameran furnitur terbesar di wilayah barat AS yang diadakan dua kali dalam setahun yaitu saat musim dingin dan musim panas, di World Market Center (WMC) Las Vegas, serta dikunjungi lebih dari 40.000 orang.

Pada kesempatan kali ini, Indonesia yang mengusung tema Trade with Remarkable Indonesia akan menempati ruang pamer sementara seluas 198,07 mdi Gedung B, Lantai 2, Stan B-200-1 hingga B-200-3. Ruang pamer tersebut akan diisi oleh tujuh perusahaan pilihan dari Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI), yaitu PT. Aida Rattan Industry, Bali Wirama, CV.
Indosurya Mahakam, CV. Nuansa Kayu Bekas, D-Art Collection Inc., PT. Diraja Surya Furniture, dan PT. Togeni Arum Jaya.

Pada setiap tahun pelaksanaan pameran terjadi peningkatan jumlah pengunjung sebesar 23% dan jumlah peserta sebesar 14%. Total jumlah pengunjung dan peserta ini didominasi oleh pengusaha dari wilayah barat AS, yaitu sebesar 71%. Sedangkan para buyers berasal dari berbagai penjuru AS yaitu wilayah West (59%), Southwest (14%), Midwest (14%), Southeast (8%),dan Northeast (5%).

Untuk lebih memaksimalkan kegiatan promosional tersebut, kehadiran paviliun Indonesia dipublikasikan melalui empat media publikasi yaitu Courtyard Display, Directory LVM, Majalah Furniture Today , dan Website LVM . Selain itu, pelaksanaan pertemuan para buyers ( buyers gathering) dijadwalkan pada hari pertama pameran. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Ditjen PEN dengan Atase Perdagangan Washington D.C., ITPC Los Angeles, dan ITPC Chicago.

LVM merupakan pameran pecahan dari pameran High Point . High Point adalah salah satu pameran furnitur terbesar yang fokus pada furnitur indoor. Sedangkan, LVM fokus pada furnitur indoor dan outdoor. Namun, krisis keuangan yang melanda AS di tahun 2007 membuat LVM dan High Point bekerja sama hingga saat ini untuk memenuhi suplai atas permintaan produk furnitur
di pasar AS.

Produk furnitur merupakan satu di antara sepuluh besar kelompok produk impor utama AS. Pertumbuhan impor furnitur (HS 94) AS selama lima tahun terakhir (2008-2012) mengalami peningkatan sebesar 5,62%. Berdasarkan data International Trade Centre (ITC) yang diambil dari UN COMTRADE statistics , ekspor furnitur Indonesia ke AS pada tahun 2012 berada pada peringkat ke-8, yaitu sebesar USD 7,32 juta, atau meningkat 13,6% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai USD 6,44 juta. Indonesia menguasai 1,53% pasar furnitur AS, sementara lebih dari 50% dikuasai oleh China.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini