TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Koordinas Penanaman Modal (BKPM) berharap tidak akan ada kenaikan suku bunga yang tinggi oleh sektor perbankan. Hal itu mengacu kepada melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar AS.
Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, H.M Azhar Lubis menjelaskan jika perbankan menaikan suku bunga, akan mempersulit para investor. Dalam hal ini para penanam modal dari dalam negeri akan terbebani meminta kredit dan melakukan bisnis.
"Kita berharap bahwa perbankan tidak menaikkan suku bunganya terlalu tinggi karena bisa mempersulit investor domestik," ujar Azhar Lubis di Hotel Mandarin, Selasa (20/8/2013).
Azhar menjelaskan dibandingkan investor domestik, para investor asing tidak terlalu terpengaruh oleh kenaikan suku bunga. Pasalnya penanam modal asing tidak menggunakan jasa perbankan.
"Karena mereka bisa mendapatkan pembiayaan di luar negeri atau dari kantor pusat," ungkap Azhar.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Hari ini mata uang rupiah terhadap dollar AS mencapai Rp 10.600. Menteri Keuangan Chatib Basri menegaskan melemahnya nilai rupiah terhadap AS akan mencapai tahun depan. Hal itu diakibatkan perekonomian global dengan kebijakan the fed (Bank Sentral AS), mempengaruhi nilai tukar termasuk kepada harga dalam negeri.
"Trend melemahnya nilai rupiah ini akan berlangsung ke 2014," ujar Chatib di kantor BKPM, Senin (19/8/2013).