News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rupiah Terpuruk

Prabowo Tak Terpengaruh Pasar yang Anjlok

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang kasir BNI Syariah cabang Jakarta Pusat, tengah menghitung uang, Selasa (20/8/2013). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat diperdagangkan di level Rp 10.400 pada pagi tadi kini bergerak liar hingga level Rp 10.700. Pihak BNI pun mematok harga jual di Rp 10.950 per dolar AS. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra menegaskan krisis yang terjadi saat ini tidak mempengaruhi Prabowo Subianto. Padahal Ekonom Dradjad Wibowo mengungkap, dari sisi pertarungan pemilu, anjloknya pasar diprediksi memukul Partai Golkar dan Partai Gerindra.

"Tidak terpengaruh. Malah berpengaruh positif terhadap elektabilitas Pak Prabowo," kata Ketua DPP Gerindra Sadar Subagyo ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (20/8/2013).

Sadar mengatakan masalah nilai tukar rupiah yang anjlok sudah diprediksi Gerindra jauh hari sebelumnya. Ia mengungkapkan alasanya karena defisit ganda dan kedua karena utang swasta dalam dollar yg jatuh tempo bulan september jumlahnya sangat besar.

Mengenai keterkaitan dengan pemilu, Sadar mengatakan hampir semua pihak akan terkena dampaknya, ini karena ekonomi kita ditopang oleh konsumsi, dimana hampir semua yang dikonsumsi ada kandungan importnya.

"Jika rupiah terpuruk otomatis semua harga dari garam, tempe, kangkung, pakaian, motor, mobil, listrik dan lain sebagainya akan naik harganya," kata Anggota Komisi XI itu.

Sadar menjelaskan selama otoritas moneter dan fiskal tidak terintegrasi selama itu pula kondisi akan selalu mudah terpengaruh oleh gonjang ganjing pasar dunia.

Sebelumnya, Ekonom Dradjad Wibowo mengungkap, dari sisi pertarungan pemilu, anjloknya pasar diprediksi memukul Partai Golkar dan Partai Gerindra. Dijelaskan, Bakrie yang sudah sangat kesulitan likuiditas dan utang, akan makin terpuruk.

"Prabowo juga terpukul berat. Meskipun dia masih punya minyak, akan tetapi Kiani dan batubaranya anjlok drastis. Jadi Golkar, Ical Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie red), Gerindra dan Prabowo yang paling kena kalau anjloknya pasar meledak menjadi krisis. Mereka yang bermain minyak dan gas yang paling aman dan bahkan dapat capital gain," ujar Dradjad Wibowo, Selasa (20/8/2013).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini