TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Muamalat membukukan kinerja positif pada semester I 2013. Bank syariah pertama di indonesia ini mencatat pertumbuhan Laba sebesar 51,27 persen (unaudited) menjadi Rp 372.2 miliar (Juni 2013), dari sebelumnya Rp 246.05 miliar (Juni 2012).
“Pada periode tersebut pula, Aset tercatat sebesar Rp 47.92 triliun atau meningkat 46,6 persen secara year on year (yoy) dari posisi semester I 2012 (Rp 32.69 triliun),” kata Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (24/8/2013).
Sementara Pembiayaan yang disalurkan berjumlah 38.11 triliun atau tumbuh 47,9 persen dari Rp 25.77 triliun (yoy) dengan tingkat pembiayaan bermasalah (NPF-nett) terjaga pada level yang cukup rendah yaitu sebesar 1,86 persen (nett) atau berkurang dari periode yang sama tahun lalu yaitu 1,94 persen (nett).
Dari aspek penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp 35.61 triliun atau meningkat 38,85 persen dari Rp 25.65 triliun (yoy). Pertumbuhan DPK diikuti dengan pertumbuhan dana ritel dari produk-produk Tabungan (Saving Accounts) yang mencapai 31,8 persen menjadi Rp 9.47 triliun.
Produk Tabungan Muamalat Prima memiliki kontribusi terbesar dalam peningkatan DPK ritel. Total dana yang dihimpun dari produk tabungan premium yang menawarkan bagi hasil setara deposito ini meningkat sangat signifikan menjadi Rp 1.43 triliun, dari posisi semester I 2012 yang hanya 4.1 miliar.
Tingginya pertumbuhan Tabungan di kontribusikan oleh perluasan jaringan dan e-channel Bank Muamalat. Sepanjang semester I 2013, Bank Muamalat menambah 23 kantor kas berjalan (mobile branch) sehingga jumlahnya menjadi 53 unit dan rencananya akan ditambah hingga sekitar 64 unit hingga akhir tahun.
Mobile branch ditebar dengan distribusi merata, termasuk di Kawasan Indonesia Timur (KTI) seperti Manado, Gorontalo, Makassar, Jayapura, Timika dan Kupang guna meningkatkan akuisisi nasabah. Mobile branch melengkapi 453 kantor layanan di penjuru Indonesia serta 1113 unit ATM Muamalat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Guna meningkatkan aksesibilitas nasabah, Bank Muamalat kini mengkampanyekan penggunaan internet banking dan mobile banking yang telah dimantapkan fitur-fiturnya.
Sepanjang semester I, Bank Muamalat banyak menjalankan persiapan guna melantai di bursa. Aksi korporasi yang dilakukan dalam bentuk right issue dan secondary public offering ini ditargetkan dapat menghimpun dana senilai Rp 1,5 triliun.
Kedua agenda tersebut melengkapi aksi korporasi sebelumnya dalam rangka memperkuat struktur permodalan, diantaranya penerbitan Sukuk Subordinasi Berkelanjutan sebesar Rp 1,5 triliun yang tahun 2012 dan Semester I 2013.
“Kami optimis right issue dan secondary public offering akan terealisasi setidaknya pada kuartal terakhir tahun 2013,” kata Arviyan.