News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rupiah Terpuruk

Rupiah Diprediksi Melemah Hingga Akhir Tahun

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas menata uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu yang sudah dikemas dalam kantung plastik masing-masing Rp 1 miliar yang akan dikirimkan ke sejumlah bank di Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa (3/9/2013). Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan kembali suku bunga dengan acuan BI rate ke level 7 persen dari sebelumnya di angka 6,5 persen, menyusul melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelemahan rupiah yang terjadi dalam sebulan belakangan ini sudah cukup mengkhawatirkan.

Bahkan kemarin, USD/IDR di pasar spot ditutup di 11.445. Bahkan secara intraday, USD/IDR berada di level tertinggi 11.451. Ini merupakan level terendah bagi rupiah sejak 2009.

Rupiah mungkin masih akan melemah dalam satu sampai dua bulan mendatang. Ada beberapa alasan yang membuat rupiah terus melemah.

Pertama, membengkaknya defisit neraca perdagangan dalam negeri dalam beberapa bulan mendatang. Ini menjadi faktor utama yang memicu pelemahan rupiah.

Kedua, laju tingkat inflasi yang masih tinggi. Ini adalah akibat dari kenaikan harga BBM. Sehingga inflasi masih akan terus tinggi sampai September. Ketiga, ekonomi China dan Eropa sudah tidak memberikan sentimen positif bagi rupiah.

Dan terakhir, rencana pemangkasan stimulus moneter Amerika Serikat yang rencananya akan dilaksanakan tahun ini.

Namun, pelemahan rupiah beberapa waktu ke depan tidak akan terlalu besar. Paling tidak dengan kondisi ekonomi kita yang seperti sekarang ini pelemahan hanya akan mentok di 11.500. Itu pun hanya akan terjadi pada sebulan sampai dua bulan ke depan. Rupiah bisa juga melemah sampai 11.800 bila The Fed mengurangi stimulus moneter lebih dari 50 persen.

Namun, setelah itu, rupiah akan kembali rebound. Karena, Bank Indonesia pasti tidak akan membiarkan pelemahan tajam rupiah berlangsung terus menerus. Mereka pasti akan melakukan intervensi sebagaimana mereka telah lakukan selama ini agar gejolak terjadi di pasar tidak semakin menjadi dan memicu arus modal keluar.

Pemerintah juga harus berupaya kembali menekan defisit neraca perdagangan dan inflasi yang dihadapi beberapa bulan terakhir. Tekanan inflasi selama ini mungkin akan mereda di akhir tahun ini. Jika kondisi tersebut benar terjadi, rupiah bisa kembali menguat.
Sehingga, pada akhir tahun ini pasangan USD/IDR bisa kembali bertengger di level 10.800.(Agus Triyono/Kontan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini