News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sriboga Naikkan Harga Jual Terigu

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

tepung terigu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar AS memaksa produsen tepung terigu PT Sriboga Ratu Raya harus menaikkan harga. Maklum, seluruh bahan baku gandum harus diimpor. Sriboga menaikkan harga sebesar Rp 5.000 hingga Rp 8.000 per karung (25 kilogram).

Sebelumnya, harga jual terigu milik Sriboga bervariasi mulai dari Rp 110.000 per karung sampai Rp 150.000 per karung. Dengan kenaikan harga, kini, terigu milik Sriboga dibanderol Rp 115.000 sampai Rp 158.000 per karung.

"Kita akan menaikkan bertahap karena kenaikan saat ini belum ideal bagi produsen terigu," kata Hadian Iswara, Senior Manajer Pengembangan Bisnis Sriboga akhir pekan lalu.

Hadian bilang, kenaikan harga terigu tidak sebanding dengan kenaikan harga bahan baku yang dialami oleh produsen terigu. Secara hitungan matematis, setiap terjadi pelemahan nilai tukar sebesar Rp 100 per dollar AS, itu akan berdampak pada kenaikan harga terigu sebesar Rp 1.100 per karung.

Dengan perhitungan itu, Hadian bilang, seharusnya, seiring kenaikan nilai mata uang dollar terhadap rupiah sebesar Rp 2.200, kenaikan harga tepung terigu mencapai Rp 30.000 per karung.

Setiap hari, Sriboga membutuhkan gandum sebesar 1.900 ton untuk memproduksi terigu. Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, Sriboga juga memasarkan produk terigunya ke luar negeri. Negara tujuan utama ekspor terigu Sriboga adalah negara-negara dikawasan ASEAN seperti Thailand, Brunei Darussalam, dan Filipina.

Ketua Asosiasi Pengusaha Industri Terigu Indonesia (Aptindo) Franciscus Welirang melihat, beberapa produsen terigu memang telah menaikkan harga. "Harga terigu ada kenaikan 2 persen-3 persen," kata Franky singkat tanpa merinci.

Meski demikian, kata Franky, harga terigu relatif lebih stabil dibandingkan komoditas yang lain. Sebab, harga gandum akan turun pada bulan depan seiring masa panen di Australia.(Handoyo/Kontan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini