TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perajin tahu tempe di wilayah Utan Kayu mengaku masih kesulitan mendapatkan kedelai untuk produksi. Meski impor sudah diberlakukan, namun pasokan kedelai belum tiba.
Dengan keterlambatan stok kedelai untuk para pe rajin tahu tempe mengaku produksinya menurun. Kendati demikian harga kedelai yang telah dipesan menurun dari Rp 9.300 menjadi Rp 8.950.
"Penurunan produksi jadi 2 kwintal," ujar Momo pemilik pengrajin tahu tempe di utan kayu, Selasa (17/9/2013).
Momo menambahkan para pe rajin menilai pemerintah hanya berwacana saja dalam menambah pasokan kedelai dari impor. Menurut Momo, pemerintah mengumumkan impor kedelai hanya untuk mengatur harga.
"Produksi penurunan, mungkin wacana pemerintah saja agar harganya tahu tempe turun," ungkap Momo.
Momo menegaskan jika harga jual dinaikkan, para pegawai yang sempat diberhentikan bisa bekerja lagi. Namun hal tersebut harus berkoordinasi dengan pasokan kedelai.