News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rentenir Hambat Penurunan Bunga UMKM

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Besaran Bunga Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tidak akan menurun selama masih banyaknya praktik 'shadow banking' atau lembaga keuangan mirip bank yang bertindak selayaknya rentenir.

Besarnya bunga yang dikeluarkan Lembaga itu menyebabkan bunga UMKMĀ  tetap tinggi.

Tony Prasetiantono, ekonom Universitas Gajah Mada (UGM) menuturkan minimnya penetrasi keuangan menyebabkan praktik rentenir ini merebak dan menyulitkan turunnya bunga pinjaman.

"Selama ini jika BI rate turun, yang turun bunga deposito, bunga kredit tidak pernah turun, masalahnya adalah persaingan dengan mereka, rentenir, yang cenderung menerapkan bunga yang tinggi," kata Tony dalam Forum Ekonomi Nusantara dengan topik Inklusi Keuangan Ketahanan Terhadap Krisis dan Peningkatan Kesejahteraan di Jakarta, Kamis (26/9/2013)

Dengan keberadaan rentenir maka bank memiliki persaingan dengan bunga yang tinggi dan mengambil keuntungan tipis dengan pelaku usaha tersebut.

Jika rentenir menawarkan bunga sebesar 30 persen setahun maka Bank akan memberikan bunga dengan kisaran 25 persen setahun.

"Dengan adanya 'shadow banking' maka persaingan perbankan belum terlalu sehat, beda jika penetrasi keuangan berjalan secara merata," katanya.

Tony menambahkan keberadaan 'shadow banking' masih menjadi masalah ditengah keterbatasan cabang dan jaringan kantor perbankan di pelosok daerah. "Akibatnya penetrasi keuangan masih kecil, dan perlu terobosan dalam hadapi ini," katanya.

Untuk menguranginya perlu dilakukan pendekatan secara kultural agar perbankan menjadi lebih ramah terhadap masyarakat. Terutama untuk mendukung pemerataan penetrasi perbankan.

"Perlu dilakukan pemahaman terhadap suatu daerah karena masalah pendidikan masih menjadi faktor utama, dalam pemasaran produk keuangan Bank perlu memahami kondisi psikologis masyarakat sekitar," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini