TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi menyebut bahwa konferensi tingkat tinggi Asia Pacific Economic Coorperation (APEC), Oktober 2013 merupakan ajang liberalisasi ekonomi.
"Memang kalau kita lihat ekspor kita (ke negara anggota APEC) sebesar 139,8 miliar dollar AS. Kita harus jaga betul itu. Kalau disebut liberalisasi mungkin ada benarnya," kata dia di kantor Kementerian Perdagangan, di Jakarta, pada Jumat (27/9/2013).
Kendati demikian, yang terpenting adalah pasar produk Indonesia ke negara anggota APEC semakin terbuka lebar, dan bukan sebaliknya. Hal ini lantaran ada indikasi yang menunjukkan beberapa negara melakukan proteksi perdagangan.
"Amerika Serikat dengan kebijakan mereka melarang rokok kretek, udang, dan kebijakan terkait biofuel membuat negara anggota APEC bahkan yang dikenal paling liberal ada kecenderungan memberikan proteksi," kata dia.
Dengan adanya defisit 7 miliar dollar AS, Indonesia harus mengekspor lebih banyak lagi. Ekspor ke negara anggota APEC berkontribusi sebesar 70 persen dari total ekspor Indonesia.(Estu Suryowati/Kompas.com)