Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Dahlan Iskan, meminta pihak Merpati (persero) memperbaiki utangnya sebelum menambah jalur perintis yang sudah ada.
Karena itulah BUMN seperti Garuda ditunjuk untuk mengembangkan jalur perintis dengan menyewa pesawat ATR72-600 yang didatangkan dari Negara Perancis.
"Kalau ditunjuk Merpati kan problem utangnya belum selesai, jadi diberikan ke Garuda saja, untuk Merpati harus berjuang untuk restrukturisasi utang dahulu," kata Dahlan di Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Seperti diketahui, Garuda semakin menggencarkan ekspansi bisnis melalui jalur perintis komersial dengan mendatangkan ATR72-600.
Nantinya pesawat berkapasitas 70 penumpang itu akan diterjunkan untuk rute-rute di dermaga tempat kapal jet tidak bisa berlabuh.
Padahal rute perintis untuk pesawat komersial dari perusahaan pelat merah pada awalnya lebih diprioritaskan kepada Merpati.
Makanya pemberian jalur baru kepada Garuda ini dikhawatirkan akan menimbulkan persaingan diantara kedua perusahaan pelat merah itu.
Garuda mendatangkan pesawat ATR72 600 dengan sistem sewa. Pembelian pesawat dilakukan oleh Nordic Aviaton Capital (NAC).
Dengan sistem sewa ini maka Garuda akan mendatangkan 35 pesawat ATR72 600 yang terdiri dari 25 pesawat yang sudah dipesan dan 10 pesawat berupa opsi tambahan untuk melayani rute-rute penerbangan jarak dekat.