TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Maskapai penerbangan dipastikan menelan kerugian dari penutupan Bandara Ngurah Rai, Bali selama pelaksanaan KTT APEC. Salah satu maskapai yang dipastikan merugi yaitu PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda Indonesia, mengakui bahwa penutupan Ngurah Rai memang sedikit menggerus pendapatan (revenue) harian dari maskapai pelat merah tersebut. Namun, Emir enggan menyebutkan angka pasti dari kerugian tersebut.
"Kami memang kehilangan revenue, tapi yang harus diatur dan diantisipasi yaitu soal pembukaan dan penutupan rute," katanya kepada wartawan di Hotel Ayana, Jimbaran, sabtu (5/10/2013).
Bukan tanpa alasan Emir menuturkan demikian, pasalnya ada empat penerbangan dari Jakarta menuju Denpasar mengalami penundaan (delay) kemarin. Penumpang tidak dapat melanjutkan penerbangan menuju Bali karena bandara sudah ditutup dan waktu sudah terlalu larut untuk penerbangan. Sehingga, penumpang Garuda musti diantarkan ke sejumlah penginapan atau hotel terdekat di bandara.
"Empat flight dari malam dtutup dan akahirnya diundur keesokan harinya. Kami juga tetap memberikan kompensasi kepada penumpang, padahal ini kan sebenarnya di luar kontrol Garuda," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bandara Ngurah Rai sudah mengambil sejumlah langkah untuk mengantisipasi kedatangan 21 kepala negara peserta KTT APEC pada 5-8 Oktober 2013 di Nusa Dua, Bali. Selain menambah personel keamanan, Bandara Ngurah Rai juga dipastikan mengatur jadwal penerbangan komersial.
Alfasyah, Communication and Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, mengatakan penutupan Bandara Ngurah Rai akan dilakukan mulai 6 Oktober hingga 9 Oktober 2013.
Alfasyah menuturkan, pada 6 Oktober penerbangan komersial akan ditutup mulai pukul 10.00 WITA hingga pukul 20.00 WITA. Sedangkan, pada 8 Oktober, penerbangan komersial akan ditutup mulai pukul 13.00 WITA hingga pukul 20.00 WITA. "Pada 9 Oktober bandara akan ditutup untuk penerbangan komersial mulai pukul 07.00 WITA hingga pukul 14.00 WITA," katanya.
Sementara itu, tamu VVIP diberikan waktu khusus tak ada pergerakan penerbangan komersial 30 menit sebelum mendarat dan 15 menit setelah living di bandara. Pada jadwal yang telah ditentukan tersebut, pesawat komersial tak boleh mendarat kecuali dalam status emergency.
Untuk mengantisipasi kedatangan pesawat kepala negara peserta APEC, Ngurah Rai bakal menambah parkir pesawat. Kabarnya, pesawat kepala negara diperkirakan akan tiba mulai 5 Oktober.
"Kapasitas parkir yang lama di sebelah utara ada sekitar 54 parking stand. Sedangkan, untuk di sebelah selatan kami sediakan 16 parking stand di penerbangan internasional. Sementara jalur ke APEC sebanyak 27 parking stan," katanya.
Ngurah Rai Ditutup, Garuda Menderita Kerugian
Penulis: Sanusi
Editor: Gusti Sawabi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger