TRIBUNNEWS.COM - Setelah dikejutkan dengan hengkangnya Marc Jacobs sebagai direktur kreatif di rumah mode Louis Vuitton, dunia fashion kembali dikejutkan dengan mundurnya CEO rumah mode Burberry.
CEO Burberry, Angela Ahrendts, yang sudah bekerja di rumah mode asli Inggris ini sejak tahun 2006 lalu, akhirnya mengundurkan diri pada tanggal 14 Oktober 2013 kemarin. Kemunduran Ahrendts ini, disebabkan mendapat tawaran bergabung dengan perusahaan teknologi raksasa, Apple. Kabarnya, ia akan menjabat sebagai senior vice president for retail and online mulai tahun depan.
Selama masa kepemimpinannya, Burberry sukses mengubah image-nya dan juga lebih akrab dengan selebriti dan pecinta sepak bola. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilannya merangkul keluarga Beckham, khususnya Romeo (putra David dan Victoria Beckham), dan model Cara Delevigne, sebagai ikon kampanyenya.
Selain itu, Ahrendts juga berhasil mengguritakan jumlah cabang rumah modenya di negara berkembang. Kesuksesannya terus berlanjut, dengan meningkatkan penjualan sebanyak 17 persen selama enam bulan terakhir.
Kehilangan Ahrendts, tak diratapi terlalu lama oleh Burberry. Buktinya, mereka sudah memilih creative officer mereka, Christopher Bailey sebagai pengganti. Bailey sendiri sudah bergabung di rumah mode yang identik dengan coat high class ini sejak 2001. Ia sudah memegang peran utama dalam proses kreatif selama enam tahun belakangan.
"Ini adalah kehormatan untuk saya karena bisa bermitra dengan Sir John Peace (chairman Burberry), dan juga Bailey selama delapan tahun terakhir ini. Saya yakin dengan bimbingan Sir John dan tim lainnya, Christoper bisa membawa Burberry ke puncak kejayaannya. Burberry bukan hanya merk yang berkualitas, tapi juga perusahaan yang benar-benar hebat," puji perempuan yang masuk menjadi salah satu dari 100 CEO dengan bayaran tertinggi di Amerika tahun lalu.
Menanggapi pemilihan dirinya, Bailey merasa sangat terharu. "Saya sangat tersentuh ketika dipilih menjadi CEO ini. Bersama-sama kami sudah menentukan strategi yang jelas untuk membangun merek yang kuat, membentuk tim manajemen yang inspiratif, memutar otak untuk mengeluarkan desain yang unik tanpa melupakan nilai budaya, dan sentuhan Inggrisnya," ungkap Bailey.(Huffington Post/Daily Mail/Kompas.com)