TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai penerbangan Sriwijaya Air akan memperingati satu dasawarsa hari ulang tahun beroperasi bersamaan dengan hari pahlawan, 10 November mendatang. Salah satu rahasia sukses perusahaan ini, syarat utama menjadi pramugari bukan harus wanita cantik, melainkan terampil dan memiliki tinggi badan minimum 165 cm. Maskapai ini juga membuka sekolah penerbang yang memberi beasiswa ikatan dinas 80 persen dari total biaya kepada siswanya.
"Bagi saya, pramugari tidak harus cantik, karena cantik itu relatif," ujar Direktur Utama Sriwijaya Air Chandra Lie saat menerima kunjungan manajemen Tribun Network di kantor Sriwijaya Air kawasan Bandara Soekarno Hatta, Kamis (24/10/2013) sore.
Sore itu, Chandra didampingi Head of Promotion Sriwijaya Air M Ricco Andika dan Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Agus Soedjono. Sementara dari Tribun, Vice Group Director Group of Regional Newspaper Kopas Gramedia/Tribun Sentrijanto didampingi GM Business Warta Kota/Tribun Gunawan Samiadji, Marcomm Manager Warta Kota dan Super Ball Berita Kota Erdianawati, serta Product Manager Corporate Circulation KG Yulianus Sunaryo.
Chandra mengaku kerap menyampaikan informasi ini kepada masyarakat mengenai syarat pramugari yang dibutuhkan Sriwijaya Air, perusahaan yang mengoperasikan 45 pesawat, semua jenis Boeing; Boeing 737-800 NG (Next Generation), Boeing 737-500, Boeing 737-400 dan Boeing 737-300. Ia membutuhkah lulusan SMA atau sederajat yang memiliki tinggi badan minimum 165 cm.
"Selama ini image kita kan, pramugari harus cantik. Seharusnya bukan itu yang utama, tapi harus tingginya minimum 165 cm. Kalau soal kecantikan, itu bisa dibuat," ujar Chandra, laki-laki kelahiran Bangka Belitung ini.
Maskapai penerbangan Sriwijaya Air terus berusaha mencukupkan kebutuhan personal menyangkut penerbangan dari proses sendiri. Untuk mendapatkan kru kabin yakni pramugari dan pramugara, Sriwijaya Air mendirikan National Aircrew Management. Kemudian untuk mendapatkan pilot dengan menghadirkan National Aviation Management (NAM) Flying School.
Sriwijaya Air, kata Chandra, memiliki fasiltias lengkap untuk pelatihan dan pendidikan penerbangan.
"Fasilitas dari A sampai Z, termasuk terlengkap di Indonesia. Kami ada sekolah pramugari, moke-up penyelamatan diri pada saat ada kecelakaan penerbangan di darat maupun di air, dan sekolah pilot," ujar Chandra ketika mengajak Tribun mengunjungi moke-up satu pesawat replika yang digunakan untuk latihan penyelamatan saat serjadi kecelakaan. (Domu D Ambarita)