TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Produksi kerajinan dan mebel rotan Cirebon mulai bangkit lagi. Volume ekspor pun lumayan bagus, meski tak seperti pada masa keemasan industri ini (sebelum 2005).
Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Cirebon, Sumartja mengatakan, pada zaman keemasan, volume ekspor kerajinan dan mebel rotan dari Cirebon mencapai 3.000 kontainer per bulan. "Sekarang mulai bangkit, dengan jumlah rata-rata ekspor 1.200 kontainer per bulan," ujarnya di sela kunjungan Komisi IX DPR RI ke sentra kerajinan dan mebel rotan Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Senin (28/10/2013) sore.
Menurut Sumartja, industri rotan Cirebon bangkit kembali setelah pemerintah melalui Menteri Perdagangan menutup keran ekspor rotan mentah akhir 2011. Sementara sejak 2005-2011, produksi rotan di Cirebon mengalami mati suri akibat kebijakan Menteri Perdagangan sebelumnya yang membuka kran ekspor rotan mentah. "Dengan keran ekspor rotan mentah ditutup, kami yakin industri rotan Cirebon akan kembali berjaya," katanya.
Ketua Masyarakat Rotan Indonesia, Badruddin Hambali mengakui jika industri rotan Cirebon mulai bangkit kembali. Hanya menurutnya, pasokan bahan baku rotan dari sentra tanaman rotan Indonesia seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatra agak tersendat. Ia pun menduga ada kebocoran dalam pengiriman rotan mentah ke Cirebon.
"Ini yang harus diawasi. Diduga rotan bocor melalui Surabaya dan Jakarta yang akan dikirim ke Cirebon malah dialihkan ke daerah lain untuk kemudian sampai di luar negeri dengan dalih pengiriman antarpulau," kata Badruddin.
Permintaan pengawasan terhadap pengiriman rotan mentah dari Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra untuk Cirebon juga dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Haki. Menurutnya, sejauh ini pengiriman bahan mentah sudah baik, hanya jangan sampai ada kebocoran di tengan jalan.
Menurut Haki, di Kabupaten Cirebon terdapat 1.150 pelaku industri rotan. Mereka butuh 5-6 ton rotan mentah untuk satu kontainer kerajinan dan mebel rotan. "Sekarang rata-rata per bulan mengekspor 1.200 kontainer, artinya butuh 6.000-7.200 ton rotan mentah tiap bulannya," ujarnya.
Kerajinan dan mebel rotan merupakan salah satu produk unggulan di Kabupaten Cirebon. Produk tersebut sebagian besar diekspor ke Amerika Serikat, Eropa, dan sejumlah negara Asia. Hanya sedikit produk rotan yang dijual di dalam negeri. (roh)