News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tidak Ada Urgensi Telkom Lepas TelkomVision ke PT Trans Corp

Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TelkomVision Nice

TRIBUNNEWS.COM - Ekonom Sustainable Development Indonesia (SDI), Dradjad Wibowo menilai keputusan badan usaha milik negara operator telekomunikasi, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menjual anak usahanya, PT Indonusa Telemedia (TelkomVision) kepada PT Trans Corp  senilai Rp 926,5 miliar sebagai langkah kehilangan kesempatan bisnis yang menjadi andalan Telkom di masa depan. Demikian rilis yang diterima redaksi Tribunnews.com

“Tidak ada urgensinya bagi Telkom untuk melepas TelkomVision. Bahkan, langkah ini membuat Telkom kehilangan kesempatan bisnis yang menjadi andalan di masa depan,” tegas Dradjad di Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Saat ditanya apakah ada alasan strategis menjual saham TelkomVision, Dradjad mengatakan, tidak ada alasan strategis Telkom menjual saham TelkomVision. Tidak ada alasan sama sekali!

“Jika Telkom membutuhkan likuiditas, dia dapat meraih dana dari pasar dengan mudah. Apalagi hanya USD 100 juta lebih. Satu obligasi korporasi sudah cukup dan akan diburu investor,” terangnya.

Dijelaskan Dradjad lebih jauh, jika ingin memperbaiki governance TelkomVision, Telkom bisa mengganti direksi, meningkatkan kinerja komisaris, meningkatkan pengawasan atau masuk ke pasar modal. Menurutnya, jika ingin mendapatkan dana pengembangan TelkomVision, banyak opsi lain yang bisa ditempuh. “Saya yakin IPO TelkomVision akan sangat diserbu investor,” ujarnya.

Dradjad menilai, dari sudut pandang strategis, TelkomVision adalah salah satu masa depan Telkom. Bisnis seluler sekarang ini cenderung menurun ARPU-nya (average revenue per user). Penerimaan per user dari "suara" dan "pesan tertulis" cenderung turun, dan bisnis seluler makin tergantung pada layanan "data".

Televisi berbayar, kata Dradjad, adalah salah satu andalan masa depan untuk mengompensasi pelemahan ARPU dari bisnis seluler. Apalagi, kelas menengah Indonesia tumbuh dengan cepat. “Oleh karena itu, Telkom seharusnya mengembangkan TelkomVision, bukan melegonya,” tukasnya.

Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI, Hendrawan Supratikno ketika dimintai tanggapan mengenai penjualan TelkomVision mengatakan, DPR akan panggil Kementerian Negara BUMN dan Direksi PT Telkom pada masa sidang DPR berikutnya.

“Komisi VI DPR akan panggil Direksi PT Telkom dan Kemeneg BUMN untuk meminta penjelasan perihal penjualan TelkomVision setelah masa reses,” terang politisi PDI Perjuangan ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini