News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bukalapak Tutup

Ditinggalkan Achmad Zaky di 2019, Bisnis Bukalapak Langsung Mengecil Fokus ke Jualan Produk Virtual

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mitra Bukalapak saat menunjukkan aplikasi miliknya di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (19/5/2020). Tribunnews/Jeprima

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditutupnya bisnis marketplace di platform perdagangan online-nya mulai Selasa, 7 Januari 2025 membuat skala bisnis Bukalapak menjadi mengecil.

Ini karena perusahaan yang didirikan oleh Achmad Zaky tersebut tidak lagi memfasilitasi para pelapak atau pemilik toko online menjual produk fisik mereka di Bukalapak.

Selanjutnya, perusahaan akan fokus memperdagangkan produk-produk virtual/digital seperti token listrik, pulsa prabayar serta memfasilitasi pembayaran online para penggunanya.

Persaingan di bisnis marketplace yang ketat serta lesunya perekonomian dan daya beli masyarakat diduga menjadi pemilik keputusan manajemen Bukalapak menutup layanan marketplace di platformnya.

Dalam pemberitahuan resmi yang diunggah di blog Bukalapak, mereka menyatakan menghentikan operasional penjualan produk fisik seperti barang elektronik, gadget, busana, dan sebagainya di marketplace Bukalapak.

Strategi ini mereka ambil sebagai transformasi untuk fokus pada produk virtual (seperti pulsa prabayar, token listrik, dan sebagainya).

"Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak," tulis Bukalapak di blognya.

Namun begitu, pengguna masih dapat membuat pesanan hingga Kamis, 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB untuk produk fisik di Bukalapak.

Baca juga: Bukalapak Tetap Beroperasi, Hanya Tutup Layanan Marketplace dan Fokus Jual Produk Virtual

Rincian produk fisik yang masih dapat dipesan hingga 9 Februari 2025 di marketplace Bukalapak adalah Aksesoris Rumah, Elektronik, Evoucher, Fashion Anak, Fashion Pria, Fashion Wanita, Food, Games, Handphone Hobi & Koleksi, Industrial, Kamera.

Bukalapak didirikan oleh entrepreneur muda Achmad Zaky 

Bukalapak didirikan oleh entrepreneur muda Achmad Zaky pada 10 Januari 2010 bersama rekannya Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono. 

Ia memulai bisnis e-commerce ini setelah istrinya kesulitan menemukan barang yang ingin dibelinya.  

Di perusahaan ini Achmad Zaky duduk sebagai Chief Executive Officer (CEO).

Achmad Zaky mundur dari jabatan CEO Bukalapak pada 6 Januari 2020. Posisinya saat itu digantikan oleh Muhammad Rachmat Kaimuddin, sahabatnya yang lulusan MIT dan Stanford. 

Baca juga: Eks CEO Bukalapak Achmad Zaky Mantapkan Kiprah di Sektor Pendidikan, Ini Obsesinya

Achmad Zaky tetap menjadi pendiri, penasihat, dan mentor tech startup di Bukalapak.

Posisi CEO Bukalapak kemudian digantikan oleh Willix Halim sejak 2022.

Achmad Zaky kini punya kesibukan baru setelah resign dari posisi CEO Bukalapak, menjadi co-founder perusahaan modal ventura atau Venture Capitalist (VC), Init6, dan mengelola Yayasan Achmad Zaky Foundation, dia kini menanamkan modalnya di platform pendidikan Batas.

Batas merupakan platform pendidikan holistik yang selain menekankan pada skill akademis, tetapi juga pengembangan kemampuan teknologi, seni, sains, dan olahraga dengan mengacu pada nilai-nilai Al-Quran.

Batas selama ini berperan sebagai platform komprehensif yang menggunakan metode Fun Learning untuk memperkenalkan pembelajaran Al - Quran kepada anak-anak dan orang tua.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini