TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk siap melepas sebagian sahamnya melalui mekanisme penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di kisaran Rp 540-Rp 660 per saham.
Rencananya, perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,5 miliar saham baru atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Irwan Hidayat, Presiden Direktur Sido Muncul, mengatakan hasil IPO akan memberikan dana segar sekitar Rp 810 miliar hingga Rp 990 miliar kepada perusahaan.
"Penggunaan dana tersebut, akan digunakan untuk modal kerja, ekspansi dan pengembangan IT," katanya, Senin (18/11/2013).
Rinciannya 56 persen bakal digunakan untuk modal kerja, sekitar 42 persen akan dialokasikan untuk kegiatan operasi dan ekspansi investasi. Sisanya akan di alokasikan untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi perseroan.
Dalam pelaksanaan IPO, perseroan menunjuk PT Kresna Graha Sekurindo Tbk dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Tahapan book building mulai dilakukan pada 18-29 November 2013, penetapan harga pada 29 November 2013, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Desember 2013, distribusi saham pada 17 Desember 2013 dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 Desember 2013.