TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah berharap penjualan mobil murah (low cost green car/LCGC) dijual kepada masyarakat pedesaan. Hal ini memudahkan mobilisiasi warga di daerah terpencil.
"Mobil murah intinya untuk angkutan pedesaan yaitu hemat energi dan terjangkau," ujar Menteri Perhubungan E.E Mangindaan, Selasa (19/11/2013).
Sejak peluncurannya beberapa waktu lalu oleh sejumlah ATPM, Mangindaan tak mau mobil LCGC dimodifikasi terlebih dahulu. Mangindaan menilai mobil LCGC tidak akan membuat jalanan di kota-kota besar macet jika dijual di pedesaan.
"Ini untuk angkutan pedesaan dulu, jadi tidak terus langsung dibilang macet. Tidak ada hubungannya dengan macet karena dia di desa," ungkap Mangindaan.
Mangindaan menjelaskan mobil LCGC diarahkan untuk mobil keluarga. Rencana awalnya mobil LCGC tak akan dijual di pulau Jawa karena sudah terlalu penuh dengan mobil pribadi di jalan.
"Kami punya 50 kota yang sudah macet, sisanya belum. Kesana dulu (diluar pulau Jawa) dijual sehingga ada kebijakan," papar Mangindaan.