Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Iwan Sunito merupakan cerminan pengusaha sukses tanah air. Namanya telah dikenal dunia, kini ia menjabat sebagai CEO Crown International Holdings Group, yakni perusahaan properti premium terbesar di Sydney, Asutralia.
Kesuksesan Iwan, tidak diraih dalam sekejap mata. Pria asal Kalimantan itu, merintis Crown Group dari kecil hingga sekarang menjadi perusahaan properti sukses dengan proyek besar yang telah dihasilkannya.
Iwan menceritakan, sewaktu kecil bukanlah masa mudah dalam meraih cita-citanya. Iwan bukan seorang anak yang pintar, ia mengaku pernah tinggal kelas saat duduk di bangku sekolah. Iwan pun merupakan anak yang nakal pada saat itu.
"Saya pernah tidak naik kelas," kata Iwan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2013).
Iwan yang dibesarkan di Pangkalan Bun, ibu kota Kabupaten Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah tidak menyerah. Ia memiliki mimpi untuk menjadi sukses dalam berbisnis. Iwan kecil memiliki hobi menggambar dan itu menjadi skillnya. Ia pun mendalami skillnya tersebut dengan mengambil kuliah di universitas jurusan arsitektur.
"Drawing is my skill," tuturnya.
Iwan Sunito telah mendapatkan gelar Bachelor of Architecture (Hons) dan Magister Manajemen Konstruksi dari University of NSW. Pada 1993 Iwan menjadi Arsitek Terdaftar di NSW dan dianugerahi penghargaan UNSW Eric Daniels untuk excellence in residential design.
Pada 1996 Iwan mendirikan Crown Group dengan insinyur sipil, Paul Santhio. Paul Santhio sendiri lulusan Teknik Sipil dari University of Technology Sydney (UTS) dan Master of Engineering Science dari University of NSW.
Crown Group telah berhasil menyelesaikan lebih dari belasan pembangunan utama di Sydney, termasuk di Bondi, Bondi Junction, Parramatta, Ashfield, Epping, Homebush, Newington, Pennant Hills dan Rhodes. Crown Group telah memiliki portofolio senilai Rp 30 triliun dalam lini usahanya.