TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, meminta agar Perusahaan Gas Negara (PGN) membantu pengadaan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Menurut Udar, pihak swasta yang ikut mendirikan SPBG harus dibantu.
Udar pun mencontohkan pembangunan SPBG di Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur, mangkrak bertahun-tahun dan tidak terurus.
"Kemarin contohnya di Kramat Jati ketahuan sama pak gubernur. Heh SPBG-nya ada, pomnya ada sudah dibuat. Swastanya kasian itu. Mau menjalankan SPBG diminta jaminan macam-macam dulu," ujar Udar di Balai Kota, Jakarta, Jumat (3/12/2014).
Padahal, kata Udar, SPBG itu sendiri dibuat untuk mendukung program lingkungan 'Langit Biru' yaitu program untuk mengendalikan pencemaran udara.
"Padahal dia jualan SPBG membantu siapa? Membantu 'langit biru'. Yang memberi rekomendasi siapa? PGN bukan pemprov ya. Harusnya orang jualan benar untuk bantu 'langit biru'. Kenapa dia dipersulit begitu. Makanya tolong PGN bantuin gitu loh," kata Udar.
Udar menambahkan, setiap satu koridor bus Transjakarta membutuhkan dua SPBG. Jakarta sendiri memiliki 12 koridor Bus Way. Itu artinya jumlah SPBG ideal adalah 24.