TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (Iress), Marwan Batubara menilai pembangunan smelter bukan faktor utama Freeport dan Newmont dibebaskan melakukan ekspor oleh pemerintah.
Marwan berpendapat Freeport dan Newmont memberi sumbangan pendapatan negara, karena itu pemerintah ikhlas mengizinkan kedua perusahaan itu ekspor mineral.
"Kalau kita lihat pajak negara dari sektor mineral itu kan mayoritas dari Freeport dan Newmont," ujar Marwan, Selasa (7/1/2014).
Marwan menambahkan hilirisasi di sektor minerba bisa berkembang dengan adanya tuntutan untuk mengolah bahan mentah jadi bahan jadi. Namun karena Freeport dan Newmont, hilirisasi dalam negeri susah didorong.
"Justru Freeport dan Newmont jadi biang keladi dan tidak ada niat baik lakukan hilirisasi jadi tersendat," ungkap Marwan.
Indikasi yang dilakukan Freeport dan Newmont menurut Marwan, kedua perusahaan tambang itu dilibatkan pada pembahasan empat tahun sebelum 12 Januari 2014. Dua perusahaan tersebut juga mengetahui bukan cuma sampai tembaga yang harus diolah dalam negeri. Hal itu sudah dibahas sebelum UU Minerba No.4 2009 tercetuskan.