Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil rebound terbatas setelah terkoreksi selama tiga sesi perdagangan terakhir, ditutup naik 24,787 poin atau 0,6 persen di 4.200,593.
Branch Manager First Asia Capital Pontianak, Yangpi, menuturkan penguatan IHSG terutama dipicu rebound-nya sejumlah saham sektoral yang sudah terkoreksi tajam seperti saham emiten perbankan, pertambangan batubara dan perkebunan.
"Penguatan indeks kemarin selain ditopang kondusifnya bursa saham global juga turut dipicu data cadangan devisa Indonesia Desember 2013 yang naik 2,4 miliar dollar AS menjadi 99,4 dollar AS miliar," ujarnya kepada Tribun Pontianak (Tribunnews.com Network), Kamis (9/1/2014).
Selain itu, respon positif investor global atas penawaran obligasi valas pemerintah sebesar 4 miliar dollar AS dalam dua seri masing-masing 2 miliar dollar AS dengan tenor 10 tahun dan 30 tahun ikut mengangkat sentimen di pasar saham.
Menurut Yangpi, saat ini pasar saham global tengah menunggu angka pengangguran AS akhir pekan ini. Diperkirakan angka pengangguran akan turun menyusul naiknya angka kesempatan kerja sektor swasta Desember lalu yang mencapai 238 ribu di atas perkiraan sebanyak 203 ribu.
Tingkat pengangguran AS November lalu 7 persen. Kondisi ini menimbulkan spekulasi The Fed akan meningkatkan besaran pengurangan stimulusnya dari saat ini 10 miliar dollar AS per bulan. Merespon hal tersebut indeks DJIA dan S&P ditutup masing-masing melemah 0,41 persen dan 0,02 persen.
"Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi berpeluang melanjutkan penguatan namun terbatas," tuturnya.
Ia menambahkan, pasar tengah menanti keputusan Bank Indonesia (BI), yang diperkirakan akan tetap bertahan di 7,5 persen. IHSG hari ini diperkirakan bergerak dengan support di 4160 dan resisten terdekat di 4225. (sgt)