Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 200 hingga 250 juta dollar AS pada 2014.
Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan belanja modal pada 2013 yang besarnya mencapai 150 hingga 200 juta dollar AS.
Corporate Secretary, Devindra Ratzarwin menuturkan dana ini digunakan perseroan untuk menggenjot target produksi batu bara dan menyelesaikan beberapa proyek yang tengah berjalan.
"Dengan dana ini, Adaro berencana untuk melanjutkan proyek-proyek infrastruktur supaya dapat semakin meningkatkan produktivitas perseroan dalam meningkatkan penjualan batubara," kata Devindra dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Diantaranya proyek Out of Pit Overburden Crusher and Conveyor (OPCC). Konstruksi fisik OPCC ini sedang dalam tahapan uji layak operasi.
Adaro juga melanjutkan pengeboran untuk mengetahui cadangan batubara di Balangan, dan memperkirakan akan memulai produksi pada akhir semester pertama 2014.
Sementara itu, perseroan akan melanjutkan proyek IndoMet Coal Perusahaan patungan dengan BHP Billiton, yang mengembangkan tujuh PKP2B di Kalimantan.
"Pekerjaan awal pengembangan infrastruktur sedang dilaksanakan, termasuk pekerjaan jalan dan fasilitas muat pelabuhan," jelasnya.
Sementara itu, Adaro menargetkan laba bersih sebelum pajak (EBITDA) sebesar 750 juta dollar AS hingga 1 miliar dollar AS pada tahun ini.
Untuk produksi batu bara, Adaro menargetkan mencapai 54 juta hingga 56 juta ton, lebih tinggi dari capaian 2013 yang mencapai 52,27 juta ton. Sementara nisbah kupas (stripping ratio) Adaro ditargetkan sebesar 5,78x.