TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero), Nur Pamudji menegaskan, pihaknya bersedia menampung berapapun hasil produksi minyak kemiri sunan nasional. Secara teknis, minyak kemiri sunan lebih bagus jika dibandingkan minyak dari Crude Palm Oil (CPO) dan Processed Palm Oil (PP).
Nur menjelaskan minyak kemiri sunan kualitasnya bagus karena bisa mencapai B100, artinya bisa 100 persen dipakai kemiri sunan. Sehingga untuk memulai pembangkit listrik tidak perlu mengkonsumsi solar.
"Karena itu bagus. Kalau yang crude palm oil (CPO) murni atau CPO engine harus menggunakan solar terlebih dahulu, kalau yang PPO juga tetep harus ada solarnya dan ada pemanasan awal,” ujar Nur Pamudji dalam siaran persnya, Selasa (11/2/2014).
Viskositas kemiri sunan sudah sesuai dengan mesin yang dipergunakan PLN berbeda dengan PPO yang sebelum dipergunakan sebagai bahan bakar harus dipanaskan terlebih dahulu supaya viskositasnya sesuai dengan spesifikasi mesin yang dipergunakan.
“Jadi kemiri sunan dapat dipergunakan langsung tanpa menggunakan bahan bakar lain," ujar Nur.
Dijelaskan Kepala Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Kementerian Pertanian, Muhammad Syakir, daya poros roda maksimum yang dapat dihasilkan oleh engine dengan bahan bakar campuran antara solar dan biodiesel kemiri sunan. BO menghasilkan daya poros maksimal yang dihasilkan 5,42 hp atau 4,04 kw dan jika B100 menghasilkan daya poros maksimal 5,13 HP3,82 kW.
“Dengan biodiesel 100 persen diperoleh warna asap lebih putih, asap tidak berbau dan suara mesin yang lebih halus,” ujar Syakir.