TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto menjelaskan tantangan Lutfhi sebagai Menteri Perdagangan adalah menjaga neraca perdagangan. Pasalnya pada saat kepemimpinan Gita Wirjawan, neraca perdagangan defisit hingga 4,1 miliar dolar AS.
"Tantangan beliau adalah bagaimana menjaga agar neraca perdagangan kita tetap positif," ujar Suryo dihubungi tribunnews.com, Kamis (13/2/2014).
Selain menjaga defisit neraca perdagangan, Suryo juga menjelaskan M Lutfhi harus menjaga harga komoditas barang dalam negeri. Hal yang harus dilakukan dengan membuat program kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
"Selain itu menjaga agar tidak ada lagi gejolak-gejolak harga bahan pokok yang dapat dihindari dengan perencanaan matang dan tepat waktu," papar Suryo.
Salah satu cara yang harus dilakukan MLutfhi dalam menjaga neraca perdagangan adalah menaikkan nilai ekspor dan menurunkan produk impor yang masuk ke dalam negeri. "Caranya dengan meningkatkan ekspor dan mengendalikan impor," ungkap Suryo.
Kendati memiliki banyak tugas di dalam sektor perdagangan, Suryo menilai MLutfhi mampu mengemban tugasnya sebagai Menteri Perdagangan. Hal itu dari pengalamannya sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang.
"Saya kira cukup mumpuni dalam tugasnya nanti sebagai Menteri Perdagangan yang baru," jelas Suryo.