News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementerian PU Resmikan Sejumlah Proyek Infrastruktur di Sulsel

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) meresmikan beberapa proyek infrastruktur  Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan nilai total Rp 273,35 miliar. Hal itu dilakukan bersamaan dengan peresmian Pabrik Semen Tonasa V di Kabupaten Pangkep, Sulsel.

“Infrastruktur yang diresmikan diantaranya adalah Bendung Tomatoppe (Bendung Bajo), peningkatan kapasitas jalan di ruas Bantaeng-Bulukumba, Ruang Terbuka Hijau Maccini of Indonesia (MOI), Prasarana dan Sarana Air Limbah di Rusunawa Universitas Hasanuddin dan lima SPAM IKK (Sistem Penyediaan Air Minum Ibukota Kecamatan) di Sulsel,” ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam siaran persnya, Rabu (19/2/2014).
 
Sementara itu Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU, Danis H Sumadilaga menjelaskan kelima SPAM IKK tersebut tersebar di Sulsel yaitu di Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros, Kecamatan Polongbangkaeng Selatan Kabupaten Takalar, Kecamatan Panclautang Kabupaten Sidrap, Kecamatan Donri-donri Kabupaten Soppeng dan Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara.
 
“Saat ini SPAM IKK tersebut telah melayani air minum untuk 18.500 jiwa,  dari target 95.000 jiwa di kelima IKK tersebut,” tambah Danis.
 
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Cipta Karya, anggaran untuk SPAM IKK Tanralili adalah Rp 6,17 miliar dengan volume 20 liter/detik, SPAM IKK Polongbangkeng Selatan Rp 6,97 miliar dengan volume 20 l/detik, SPAM IKK Pancalautang Rp 5,18 miliar dengan volume 10 l/detik, SPAM IKK Donri-donri Rp 5,802 miliar dengan volume 10 l/detik dan SPAM IKK Sukamaju Rp 4,385 miliar dengan volume 10 l/detik.
 
Sedangkan RTH MOI anggarannya adalah Rp 5,69 miliar, yang merupakan salah satu tempat rekreasi kawasan RTH untuk mendukung perwujudan Makassar sebagai kota hijau. Sementara prasarana dan sarana air limbah Rusunawa Universitas Hasanuddin anggarannya adalah Rp 1,17 miliar dengan volume 25 m3/detik manfaatnya adalah mengurangi terjadinya pencemaran air tanah akibat terolahnya air limbah domestik serta mencegah penularan penyakit melalui air.
 
Selain itu, infrastruktur PU lainnya yang diresmikan adalah Bendung Tomatoppe atau Bendung Bajo yang biaya pembangunannya adalah Rp 113,39 miliar. Danis menjelaskan selain Bendung baru yang dibangun, di Daerah Irigasi (DI) Bajo Kab. Luwu juga dilaksanakan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 3.194 Ha, pengembangan areal seluas 2.634 Ha dan pembangunan jaringan irigasi tersier.
 
“Selain konstruksi, dilakukan pula kegiatan pemberdayaan P3A Perkumpulan Pemakai Air) dan penguatan kelembagaan Operasi dan Pemeliharaan (OP) pemerintah, pengelolaan air di tingkat usaha tani dan kegiatan pertanian, serta pengelolaan aset dan OP pemerintah,” tambah Danis.
 
Manfaatnya, diharapkan dapat menjamin ketersediaan air dari segi kontiunitas dan kuantitas serta menjamin ungsi bendung dan jaringan irigasi guna menigkatkan intensitas tanam di DI Bajo, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup petani setempat.
 
Infrastruktur lainnya yang di resmikan adalah ruas jalan Bantaeng-Bulukumba, yang merupakan ruas jalan nasional yang berada di Kab. Bantaeng sepanjang 26,8 km.
 
“Pembangunannya menggunakan anggaran sebanyak Rp 124,60 miliar, diharapkan peningkatan kapasitas jalan dari semula 6,5 meter menjadi 11 meter ini dapat meningkatkan kelancaran arus lalu lintas,” tambah Danis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini