TRIBUNNEWS.COM JAKARTA. Untuk bisa mendongkrak jumlah investor, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menggelar Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal (GNCPM) dan Gemilang Investa Bursa 2014.
Ketiga self regulatory organizations (SRO) tersebut menggandeng asosiasi pelaku pasar untuk menggelar acara yang akan digunakan sebagai program edukasi tersebut. Adapun, asosiasi yang akan terlibat antara lain Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia (APPMI), dan Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI).
Frederica Widyasari Dewi, Direktur Pengembangan BEI mengatakan, pihaknya berharap dengan adanya program tersebut, jumlah investor pasar modal bisa meningkat signifikan. Saat ini, jumlah investor saham baru sekitar 400.000.
"Kami harap dalam acara Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal akan ada 3.000 investor baru yang hadir," ujarnya, Senin (17/3/2014).
Adapun, acara tersebut akan dihelat pada 11 Juni 2014 mendatang. Para SRO berharap seluruh perusahaan efek dan manajer investasi ikut serta dalam program tersebut. Para peserta tidak akan dipungut biaya.
Namun, kata Frederica, ada syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi oleh para perusahaan sekuritas dan manajer investasi. Mereka tidak diizinkan untuk merekomendasikan suatu portofolio investasi atau produk apa pun dalam kegiatan tersebut.
Pasalnya, hal ini bersifat edukasi. Selain itu, anggota bursa (AB) harus memiliki fasilitas pembukaan rekening saham hanya Rp 500.000. Sedangkan, untuk manajer investasi, perusahaan memiliki produk reksadana minimal Rp 100.000.
Ini akan menjadi program jangka panjang SRO. Oleh karena itu, otoritas pasar modal ini menyediakan program promosi di situs khusus yang telah disiapkan. Bagi perusahaan efek dan MI yang sudah memiliki akun di jejaring sosial, mereka akan disediakan link di situs itu.
Di samping itu, di situs tersebut, juga akan ada simulasi saham yang bisa digunakan khususnya bagi calon investor. Nantinya, simulasi saham ini akan mengikuti perdagangan secara real time. (KONTAN/Amailia Putri Hasniawati )