TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdepresiasinya nilai tukar mata uang lokal membuat sejumlah negara di kawasan Asia Timur menerbitkan obligasi dengan mata uang asing.
Asian Development Bank (ADB) mencatat, pada 2013 kawasan ini mencatat rekor dengan menerbitkan obligasi dengan mata uang internasional yang nilainya setara US$ 141,5 miliar. Adapun, denominasi mata uang itu meliputi dollar AS, yen, dan euro.
Iwan Jaya Azis, Head of Asian Development Bank's (ADB) Office of Regional Ecomomic Integration mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak US$ 128,4 miliar merupakan obligasi korporasi. "Banyak perusahaan justru mengambil keuntungan dari kuatnya permintaan untuk meluncurkan obligasi berdenominasi dollar AS," ujarnya, Kamis (20/3).
Adapun, negara Asia Timur yang dimaksud adalah Indonesia, China, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.