News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Mulai Normal

Penulis: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru berpatroli saat aktivitas bandara lumpuh selama tiga jam akibat pekatnya kabut asap, Kamis (20/6/2013). Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan yang melanda wilayah Riau menyebabkan jarak pandang hanya mencapai 750 meter sehingga sejumlah penerbangan terpaksa ditunda dan dialihkan.

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Operasional penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, mulai normal setelah beberapa waktu lalu sempat terganggu akibat asap pembakaran lahan.

Pagi ini, seluruh maskapai melayani penerbangan sesuai jadwal kecuali Sky Aviation yang melaporkan berhenti operasi hingga 31 Maret 2014.

Adapun maskapai yang beroperasi di Bandara Sultan Syarif Kasim II adalah AirAsia, Batik, Citilink, Eastindo, FireFly, Garuda Indonesia, Lion Air, Mandala Tiger, Pelita Air, Silk Air, Sriwijaya, dan Sky Aviation.

Rute-rute yang dilayani maskapai tersebut diantaranya dari Pekanbaru ke Jakarta, Kuala Lumpur, Batam, Karimun, Medan, Rengat, Yogyakarta, dan Bandung.

“Penerbangan pagi ini di Bandara Sultan Syarif Kasim II sudah normal sesuai jadwal, sebagian besar maskapai sudah beroperasi penuh. Semoga penerbangan terus normal,” jelas Daryanto, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II.

Operasional penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II sempat terganggu, dimana pada 23 Februari 2014 hingga 17 Maret 2014 tercatat sebanyak 474 penerbangan dibatalkan, 297 penerbangan mengalami keterlambatan, dan 29 penerbangan dialihkan ke kota lain.

Hal tersebut menyebabkan PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Sultan Syarif Kasim II kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp 1,3 miliar diantaranya dari Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara atau PJP2U dan biaya pendaratan pesawat.

Asap pembakaran lahan juga sempat mengganggu operasional penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatra Barat, pada 13 Maret 2014 hingga 17 Maret 2014.

PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Internasional Minangkabau kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp 241,39 juta, dengan sebanyak 112 penerbangan keberangkatan dibatalkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini