Laporan Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Laju Rupiah tetap berada dalam zona merahnya. Laju rupiah melanjutkan trend jelang pertemuan Federal Office Meeting Commite (FOMC) yang membuat laju dollar AS terapresiasi.
Pada hari kamis (20/3/2014) laju mata uang rupiah berada pada level Rp 11.407 per dollar AS. Laju rupiah melanjutkan pelemahannya yang pada posisi sehari sebelumnya berada pada Rp 11.313 per dollar AS (Kurs Tengah BI).
Mengenai hal ini Reza Priyambada Kepala Riset Trust Securities menuturkan karena laju dollar AS semakin menguat setelah Gubernur The Fed, Janet Yellen, memberikan sinyal pengurangan lebih cepat dan peluang untuk kenaikan suku bung Fed rate.
"Kedua faktor itu akan menahan likuiditas ke negara berkembang, hal itu yang membuat laju rupiah akan terhambat kenaikannya," katanya di Jakarta, Jumat, (21/3/2014).
Di sisi lain, pelemahan Yuan setelah Bank Sentral China (PboC) menurunkan kurs referensi turut berimbas pada pelemahan laju nilai tukar mata uang emerging market, termasuk Rupiah.
Pada hari ini diperkirakan laju mata uang Rupiah di bawah level support 11330. Rp11425-11390 (kurs tengah BI).