TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan menyisihkan 30 persen dari laba bersihnya untuk dividen. Pada 2013 BNI mencatatkan laba sebesar Rp 9,054 triliun, sehingga anggaran yang disetorkan untuk dividen sebanyak Rp 2,7 triliun.
"Sebanyak Rp2,7 triliun ditetapkan sebagai dividen," ujar Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo di Selasa, (1/4/2014).
Adapun pembayaran dividen tersebut akan dibagikan pada 19 Mei 2014 kepada para pemegang saham. Dalam pelaksanaanya nama pemegang saham tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 2 Mei 2014.
"Nanti akan dibayar pada 19 Mei mendatang," ungkap Gatot.
Gatot menyebutkan sebesar 11,5 persen atau senilai Rp 1,041 triliun akan dijadikan cadangan perseroan untuk mendukung investasi. "Kita juga simpan sebagai cadangan untuk mendukung investasi," papar Gatot
Selain itu, sisa laba bersih BNI tahun buku 2013 sebesar 58,5 persen atau senilai Rp 5,29 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan. Dalam RUPS BNI juga, terdapat perubahan anggota dewan komisaris perseroan, RUPS mengangkat Kiagus Ahmad Badarudin sebagai anggota dewan komisaris.
"Pengangkatan sudah melalui fit and proper test dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," papar Gatot.