TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA- Posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia mengalami pertumbuhan, Tahun 2013 total Dana Pihak Ketiga BPD tumbuh sebesar 3.29%. Modal Inti telah mencapai sebesar Rp38,48 triliun per posisi Desember 2013, meningkat sebesar 19,99% dibanding posisi Desember 2012 yang mencapai sebesar Rp32,06 triliun.
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini, kinerja BPD baik dilihat dari kinerja keuangan maupun operasional mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator yang berhasil dibukukan oleh BPD seluruh Indonesia. Per Desember 2013, aset BPD telah mencapai Rp390,17 triliun atau meningkat 4,94% dibandingkan posisi Desember tahun 2012 yang mencapai Rp371,81 triliun.
Hal ini diutarakan Ketua Umum Asbanda Eko Budiwiyono yang juga selaku Direktur Bank DKI usai menggelar program customer rewards yang dikemas dalam paket program Panen Rejeki Bank BPD dalam perhelatan akbar Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda dengan total hadiah sebesar Rp 6 Miliar (diundi 2x setahun) atau Rp 3 Miliar untuk setiap periodenya yang di selenggarakan oleh Bank Bengkulu. Senin (14/4/2014)di Bengkulu.
Undian Nasional Tabungan Simpeda setiap periodenya akan diperuntukkan bagi 587 penenang dengan hadiah utama Rp 500 juta, kemudian hadiah kedua Rp 100 juta untuk 4 pemenang, hadiah ketiga Rp 50 juta untuk 26 pemenang. Hadiah keempat Rp 5 juta untuk 26 pemenang, hadiah kelima Rp 2,5 juta untuk 26 pemenang, hadiah keenam Rp 2 juta untuk 52 pemenang, hadiah ketujuh Rp 1,5 juta untuk 104 pemenang, dan hadiah kedelapan Rp 1 juta untuk 345 pemenang.
Hal ini tentunya memberi peluang besar bagi nasabah yang kini mencapai 6.905.484penabung untuk dapat memenangkan setiap hadiahnya.Seperti periode sebelumnya, perhelatan Undian Nasional Tabungan Simpeda yang dihadiri oleh seluruh jajaran direksi BPD seluruh Indonesia ini juga akan dilangsungkan Seminar Nasional BPD-SI dengan tema Penerapan Good Corporate Governance (GCG)Sebagai Landasan Untuk Mewujudkan BPD Regional Champion.
Tabungan Simpeda Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari Penarikan Undian Simpeda Periode 2 Th-XXIII-2013 di Banjarmasin Kalimantan Selatan, jumlah penabung hingga akhir Desember 2012 sebanyak5.830.843 penabung dengan jumlah saldo Tabungan Simpeda sebesar Rp 33,76 triliun.
Kemudian pada Penarikan Undian Simpeda Periode 2 Th-XXIV di Bengkulu kali ini jumlah penabung hingga akhir Desember 2013 berjumlah 6.905.484 penabung atau meningkat sebesar 18,43% dengan jumlah saldo Simpeda sebesar Rp 36,36 triliun meningkat sebesar 7.7%.
Bank Bengkulu sebagai tuan rumah hingga posisi Desember 2013 telah menghimpun Tabungan Simpeda sebanyak ±Rp276,75 miliar atau sebesar 0,76% dari Tabungan Simpeda Nasional. Sementara Bank yang paling banyak menghimpun Tabungan Simpeda sejak lebih dari 10 tahun terakhir adalah Bank Jatim, di mana hingga posisi Desember 2013 telah menghimpun Simpeda sebanyak ±Rp7,29 triliun atau sebesar 20,07% dari Tabungan Simpeda Nasional.
Selain program customer rewards yang dihelat secara nasional, masing-masing BPD dari Aceh hingga Papua juga menggelar beragam program rewards secara lokal yang ditujukan untuk nasabah setia tabungan Simpeda dengan hadiah miliaran rupiah sesuai dengan kebijakan masing-masing BPD. Lebih dari sekedar program rewards tersebut, Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia terus berkomitmen untuk tampil sebagai pemimpin di daerahnya masing-masing. Komitmen ini semakin kuat sejak dicanangkan BPD Regional Champion (BRC)oleh Bank Indonesia melalui 23 paket kebijakan di bidang moneter dan perbankan pada tanggal 21 Desember 2010 yang lalu, bank-bank pembangunan daerah (BPD) terus-menerus membenahi diri agar dapat lepas dari bayang-bayang perbankan nasional dan menjadi motor bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Hasil nyata dari keseriusan BPD menuju Regional Champion dapat dilihat dari berbagai aspek kinerja BPD yang terus meningkat. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini, kinerja BPD baik dilihat dari kinerja keuangan maupun operasional mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator yang berhasil dibukukan oleh BPD seluruh Indonesia. Per Desember 2013, aset BPD telah mencapai Rp390,17 triliun atau meningkat 4,94% dibandingkan posisi Desember tahun 2012 yang mencapai Rp371,81 triliun.
Kekuatan aset BPD seluruh Indonesia ini menunjukkan bahwa apabila BPD seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi potensi kekuatan yang solid dalam kancah persaingan industri perbankan nasional serta dapat memberikan kontribusi yang lebih optimal bagi perekonomian nasional, khususnya di daerah.Kinerja kredit dalam 5 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Pada Desember 2013, posisi kredit BPD seluruh Indonesia mencapai Rp255,88 triliun atau meningkat sebesar 21,41% dibandingkan posisi Desember 2012 yang mencapai Rp 219,71 triliun.
“Dengan prestasi dan pertumbuhan kinerja BPD secara nasional maupun lokal saat ini, BPD BPD-SI optimis mampu menjadi garda terdepan pembangunan ekonomi daerah untuk mendukung program Pemerintah menciptakan lapangan kerja sehingga dapat menigkatkan taraf hidup masyarakat daerah yang secara kolektif akan menurunkan tingkat kemiskinan secara nasional dan meningkatkan kesejahteraaan bangsa,” tegas Ketua Umum Asbanda