TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA -Kekuatan aset BPD seluruh Indonesia ini menunjukkan bahwa apabila BPD seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi potensi kekuatan yang solid dalam persaingan industri perbankan nasional.
Tabungan Simpeda Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan. Hal ini terlihat pada p enarikan Undian Simpeda Periode 2 Th-XXIII-2013 di Banjarmasin Kalimantan Selatan, dimana jumlah penabung hingga akhir Desember 2012 terdapat sebanyak 5.830.843 penabung dengan jumlah saldo Tabungan Simpeda sebesar Rp33,76 triliun.
Pada Penarikan Undian Simpeda Periode 2 Th-XXIV di Bengkulu, Senin (14 /4/2014), jumlah penabung hingga akhir Desember 2013 tercatat 6.905.484 penabung atau meningkat sebesar 18,43% dengan jumlah saldo Simpeda sebesar Rp36,36 triliun meningkat sebesar 7,7%.
Sementara itu, per Desember 2013, aset BPD telah mencapai Rp390,17 triliun atau meningkat 4,94% dibandingkan posisi Desember 2012 yang mencapai Rp371,81 triliun. Kekuatan aset BPD seluruh Indonesia ini menunjukkan bahwa apabila BPD seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi potensi kekuatan yang solid dalam kancah persaingan industri perbankan nasional.
Selain itu, kinerja kredit dalam 5 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Pada Desember 2013, posisi kredit BPD seluruh Indonesia mencapai Rp255,88 triliun atau meningkat sebesar 21,41% dibandingkan posisi Desember 2012 yang mencapai Rp219,71 triliun.
Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) BPD juga mengalami pertumbuhan. Pada 2013 total Dana Pihak Ketiga BPD tumbuh sebesar 3,29%. Modal Inti telah mencapai sebesar Rp38,48 triliun per posisi Desember 2013, meningkat sebesar 19,99% dibanding posisi Desember 2012 yang mencapai sebesar Rp32,06 triliun.
“Dengan prestasi dan pertumbuhan kinerja BPD secara nasional maupun lokal saat ini, BPD BPD-SI optimis mampu menjadi garda terdepan pembangunan ekonomi daerah untuk mendukung program Pemerintah menciptakan lapangan kerja sehingga dapat menigkatkan taraf hidup masyarakat daerah yang secara kolektif akan menurunkan tingkat kemiskinan secara nasional dan meningkatkan kesejahteraaan bangsa,” Ujar Ketua Umum Asbanda, Eko Budiwiyono, yang juga Direktur Utama Bank DKI.