Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Isu akusisi cukup meresahkan internal PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Serikat Pekerja BTN surati Kementerian BUMN agar menolak rencana tersebut.
"Kami berharap Menteri BUMN bisa tegas menolak rencana akuisisi BTN. Karena wacana akuisisi ini telah merugikan BTN sebagai perusahaan,’’ tegas Koordinator SP-BTN Jawa Tengah dan DIY, Erwan, Sabtu (19/4/2014).
Akibat isu akusisi, lanjutnya, memang cukup meresahkan internal bank termasuk DPC SP-BTN di Jateng dan DIY yang langsung melakukan rapat konsolidasi untuk menolak.
Dikhawatirkan dampaknya akan meluas lagi kepada konsumen.
"Kami khawatirkan para nasabah BTN menarik dananya hanya karena isu ini. Yang pasti kinerja perusahaan akan menjadi tidak sehat,’’ ungkapnya.
Menurutnya akuisisi tidak memberikan manfaat apapun untuk Bank BTN, karena hanya bertujuan memberi keuntungan berupa penambahan asset Bank Mandiri secara signifikan dan meminggirkan peran Bank BTN sebagai bank fokus pelayanan rumah.
Ia berpandangan bahwa eksistensi BTN perlu dipertahankan. Suka atau tidak, BTN adalah satu-satunya bank di Indonesia yang fokus dalam menyalurkan kredit perumahan. Akuisisi ini akan mengkerdilkan peran Bank BTN.
"Kalau tak ada BTN, tugas pemerintah dalam menjamin papan kepada masyarakat khususnya menengah ke bawah, siapa yang menjalankan? Alhasil, backlog makin panjang,’’ tukasnya. (Tribunjogja.com)