TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo membantah keterlibatannya dalam rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk.
Hal itu diungkapkan menjawab tudingan dari Serikat Pekerja BTN yang kemarin berdemo menolak akuisisi oleh Bank Mandiri.
"Saya sudah meninggalkan Bank Mandiri sejak 2010. Terkait hal itu (rencana akuisisi BTN), saya belum dapat berkomentar," kata Agus di kantornya, Senin (21/4/2014).
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri tersebut sepenuhnya merupakan wewenang dan urusan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebab, kedua instansi perbankan tersebut merupakan BUMN.
"Lembaga tersebut (BTN dan Mandiri) merupakan dua BUMN. Mungkin bisa ditanyakan kepada menteri BUMN, sedangkan otoritas (BI) hanya mengawasi secara prudensidal dan menjalankan fungsi kami," ujar dia.
Kemarin (Minggu, 20/4), para karyawan Bank Tabungan Negara (BTN) menuding Agus berada di balik rencana akuisisi Bank Mandiri terhadap BTN. Ketua Serikat Pekerja BTN cabang Harmoni Alfian mengungkapkan sebagai mantan Dirut Mandiri, Agus punya kepentingan untuk membesarkan bank itu.
"Dia ingin membesarkan Bank Mandiri tapi mematikan BTN," tuding Alfian saat orasi kemarin. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)