TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mempersilakan pegawai Bank Tabungan Negara (BTN) yang ingin bertemu dengannya. Dalam hal ini Hatta akan menerima serikat pekerja BTN yang ingin mengeluh mengenai rencana akuisisi yang akan dilakukan Mandiri.
"Saya akan lihat (serikat pekerja BTN)," ujar Hatta di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Senin (21/4/2014).
Hatta pun tak bisa menyimpulkan apakah akuisisi yang dilakukan Mandiri kepada BTN bisa dilakukan. Hatta juga tak mau menjawab apakah ia setuju dengan akusisi kedua BUMN tersebut, karena Dahlan Iskan belum melaporkan hal tersebut kepada kabinet pemerintahan.
"Jadi saya tidak bisa mengatakan setuju atau tolak," ujar Hatta.
Hatta menambahkan proses akuisisi ini belum mencapai tahap terakhir. Sehingga ada kemungkinan proses Mandiri mengakuisisi BTN bisa gagal.
"Proses akusisi ini belum final," jelas Hatta.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com pemerintah melepas kepemilikan 60,14 persen saham di Bank Tabungan Negara (BTN) ke pelukan Bank Mandiri. Kabar ini memanas setelah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meresui Bank Mandiri mencaplok BTN.
Berdasarkan surat dengan kop Kementrian BUMN No. SR-2014/MBU/2014 disebutkan bahwa Kementrian BUMN mengusulkan agenda tambahan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN.
Agenda tambahan yang diusulkan Kementrian BUMN sebagai wakil pemerintah di BTN : Persetujuan Prinsip atas Perubahan Pemegang Saham Perseroan. "Kami selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna mengusulkan penambahan agenda RUPSLB yaitu Persetujuan Prinsip atas Perubahan Pemegang Saham Perseroan," isi surat Kementerian BUMN itu.