TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua umum serikat pekerja BTN Satya Wijiantara menilai Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo adalah dalang dari rencana Mandiri mengakuisisi BTN.
Telah diketahui bahwa Agus Martowardojo sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan, pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri.
"Ada peran Gubernur BI Agus Martowardojo," ujar Satya di menara BTN, Minggu(20/4/2014) kemarin.
Satya mengungkapkan pihak BTN akan diakuisisi tidak memakai dana segar Bank Mandiri, tapi menggunakan obligasi yang direkapitulasi.
Angka yang ditawarkan Mandiri untuk akuisisi BTN Rp 10 triliun dari surat utang. "Agus Martowardojo ingin desainnya begitu," ujar Satya.
Satya mengingatkan pada saat Agus menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, ia sudah menawarkan surat utang tersebut. Namun tak ada yang ingin mengambil obligasi yang sudah di rekapitulasi.
"Pada saat itu Agus jadi Direktur Mandiri mau jual obligasi rekap tapi nggak terserap nggak ada yang mau," papar Satya.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com pemerintah melepas kepemilikan 60,14 persen saham di Bank Tabungan Negara (BTN) ke pelukan Bank Mandiri.
Kabar ini memanas setelah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meresui Bank Mandiri mencaplok BTN.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengungkapkan alasan Mandiri boleh mengakuisisi BTN dengan tujuan membuat BTN lebih besar dari sebelumnya. Dahlan juga menilai bahwa BTN tidak mampu sendirian melakukan pelayanan pembiayaan perumahan rakyat.
"Antara keperluan rumah dengan kemampuan BTN itu jauh. BTN tidak mampu," ujar Dahlan.