TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teka-teki mengenai investor yang akan memenangkan tender pengerjaan proyek pembangunan rel kereta Api pengangkut batubara dengan rute Puruk Cahu-Batanjung-Bangkuang, Kalimantan Tengah sedikit terkuak.
Meskipun penetapan pemenang tender belum diumumkan, ada satu investor kuat yang berpotensi untuk memenangkan tender proyek tersebut, yaitu China Railway Group Limited.
Bastary Pandji Indra, Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan, kemungkinan kemenangan China Railway tersebut didasarkan pada dua pertimbangan. Pertama, soal kemampuan pembiayaan.
Menurut Bastary, dari sisi pembiayaan China Railway kuat. Sedangkan pertimbangan ke dua, tingkat penguasaan teknologi China Railway yang tinggi.
"Dengan melihat itu, satu yang memenuhi syarat, yang dari China itu," kata Bastary Selasa (22/4) kemarin.
Bastary mengatakan, kemungkinan penetapan kemenangan China Railway akan dilakukan Mei mendatang.
Sembari menunggu itu, pemerintah saat ini sedang bernegoisasi dengan China Railway. Namun sayangnya, Bastary tidak merinci upaya negoisasi yang dilakukan tersebut.
Proyek pembangunan rel kereta Api pengangkut batubara Bangkuang- Puruk Cahu, adalah salah satu bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Proyek tersebut rencananya dibangun untuk menghubungkan lima kabupaten di wilayah Kalimantan Tengah; Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan dan Kapuas.
Selain itu, jalur kereta tersebut juga akan menghubungkan daerah pertambangan di pedalaman Barito dengan pelabuhan di bagian selatan Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa.