TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mendukung perkembangan Trade Finance Indonesia melalui Penyelengaraan Indonesia Trade & Commodity Finance Conference yang dibuka Kamis (24/4/2014).
Dalam ajang tahunan ke-empat yang diadakan di Mandarin Oriental Jakarta tersebut, Danamon berperan sebagai sponsor
utama konferensi dan berkontribusi dengan menghadirkan narasumber Danamon seperti Pradip Chhadva Direktur Treasury, Capital Market, Financial Institution dan Transaction Banking, Herry Hykmanto Direktur Danamon Syariah, dan Margaret Tjahjono Head of Trade Product Management.
Selain narasumber dari Danamon, konferensi ini juga menghadirkan pakar trade finance lainnya dari institusi-institusi keuangan ternama yang akan berbagi pengalaman dan praktek terbaik dalam industri pembayaran perdagangan.
"Dukungan kami terhadap penyelenggaraan Indonesia Trade & Commodity Finance Conference adalah wujud nyata dari
peran aktif Danamon dalam perkembangan industri trade finance Indonesia. Sebagai pasar dengan potensi perdagangan
yang sangat besar, Indonesia perlu didukung oleh jaringan pembiayaan perdagangan yang kuat," kata Pradip Chhadva,
Direktur Treasury, Capital Market, Financial Institution dan Transaction Banking, Danamon, dalam keterangan
tertulisnya kepada Tribunnews.com.
"Melalui konferensi ini, kami yakin industri trade finance Indonesia dapat berbagi best practices dan case studies yang tentunya bernilai untuk kemajuan industri ini, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," lanjut Pradip Chhadva.
Sebagai sponsor utama acara Indonesia Trade & Commodity Finance Conference Danamon diperkuat oleh tim kompeten dan berpengalaman di bidang trade finance guna mendukung dan membantu nasabah kami mencapai tujuan bisnisnya secara efektif.
Selain itu, Danamon juga dilengkapi dengan layanan Trade Service Point at Port (TSPP) sebagai one stop service untuk memberi kemudahan bagi nasabah trade finance dalam kegiatan ekspor impor di pelabuhan Jakarta, Medan, dan Surabaya.
Disebutkan, pada kuartal pertama tahun 2014, bisnis trade finance Danamon mencetak pertumbuhan 44 persen dibandingkan kuartal pertama tahun 2013 menjadi Rp 10,1 triliun untuk pembiayaan tunai (cash loans), sementara itu pembiayaan non-tunai (non-cash loans) tumbuh sebesar 44 persen juga menjadi Rp 9,3 triliun pada periode yang sama.
Herry Hykmanto, Direktur Danamon Syariah menambahkan sejak tahun 2012, selain menawarkan jasa pembiayaan perdagangan dan resi gudang secara konvensional, Danamon, melalui Danamon Syariah, juga telah memulai proses
edukasi dan pembiayaan kepada nasabah trade finance.
Dijelaskan, pembiayaan dan jasa fasilitasi perdagangan seperti penerbitan Letter of Credit (LC), negosiasi export, pembiayaan Open Account, pembelian alat berat dan produk-produk pembiayaan lain kini telah dapat dilakukan dengan berbagai akad syariah seperti Mudharabah, Murabaha serta IMBT (Ijarah Muntahiyah bit Tamlik).
"Sepanjang tahun 2013 Danamon Syariah telah melakukan pembiayaan perdagangan dengan volume sebesar Rp 200 miliar. Pada tahun 2014, Danamon Syariah merencanakan akan meningkatkan volume kegiatan pembiayaan perdagangan ini hingga
Rp 500 miliar," tambah Herry Hykmanto.