TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengungkapkan investasi Saving Bonds Retail bisa menjaga stabilitas negara. Jika ada krisis terjadi di Eropa, Saving Bonds Retail bisa menjadi peredam saat krisis terjadi, karena investasi tersebut hanya bisa digunakan untuk individu dan retail dalam negeri.
"Saving Bonds Retail penting jadi buffer kalau meredam terjadi goncangan krisis di Eropa, capital outflow, bonds domestic dijaga level aman," ujar Anny di gedung Frans Seda, Kementerian Keuangan, Jumat (2/5/2014).
Anny mengungkapkan Saving Bonds Retail memang diperuntukkan bagi para pengusaha sebagai pembiayaan tambahan. Karena retail bisa memajukan pertumbuhan ekonomi.
"SBR pembiayaan defisit pemerintah harus dijaga tingkat yang aman untuk keseimbangan pasar," papar Anny.
Anny menambahkan selama ini surat berharga dan obligasi seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI) bisa dibeli oleh asing. Sedangkan Saving Bonds Retail digunakan untuk membalikkan keuntungan modal dalam negeri.
"Surat berharga negara bisa dipegang asing, kita sedikit khawatir terjadi pembalikan capital outflow terjadi guncangan risiko," ungkap Anny.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com Kementerian Keuangan meluncurkan Saving Bonds Retail dengan seri SBR001. Berbeda dengan ORI, SBR001 harus menunggu jatuh tempo selama tiga tahun dengan bunga kupon sebesar 8,75 persen.