News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Dorong Investasi Berbasis Blue Economy

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak sangat bebas kreasi ketika bermain di pantai yang indah di Biak, Papua. Jum at (23/8/2013) Pantai yang indah dan hidup berbagai mahluk laut menjadi daya jual Kabupaten Biak untuk menarik wisata kelautan. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai salah satu negara yang berada di kawasan segitiga terumbu karang, Indonesia terus berupaya melindungi dan mengelola kanekaragaman hayati biota laut secara berkelanjutan. Salah satu upayanya dengan mendukung pengembangan, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan.

"Prinsip pendekatan investasi yang berbasis pada investasi kreatif inovatif dan berprinsip pada kerangka Blue Economy," ujar Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Saut P. Hutagalung Rabu (14/5/2014).

Menurut Saut, komitmen pemerintah ditunjukkan dengan pelaksanaan forum bisnis di berbagai kesempatan. Di antaranya pada penyelenggaran rangkaian World Coral Reef Conference (WCRC) di Manado dilaksanakan WOBF pada tanggal 14 Mei 2014 yang dipadukan dengan Coral Reef Exhibition.

“Penyelenggaraan forum ini diharapkan dapat menghasilkankesepakatan-kesepakatan bisnis bidang kelautan dan perikanan tentunyabisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan serta mendukung upaya peningkatan ekonomi, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat”, ungkap Saut.

Saut menjelaskan, forum ini bertujuan untuk menginformasikan peluang usaha dan investasi sektor kelautan dan perikanan berbasis pengelolaan ekosistem terumbu karang yang berkelanjutan. Selain itu juga menjadi ajang bisnis para pelaku usaha dalam menjalin kemitraan antara pelaku usaha dalam dan luar negeri.

“Di samping itu, Forum ini juga akan dimanfaatkan oleh komunitas rumput laut ASEAN untuk membicarakan persiapan SOM (senior official meeting) forum pengembangan kerjasama rumput laut di Asean yang akan diselenggarakan di Thailand bulan Juni 2014”, ungkap Saut.

WOBF dihadiri setidaknya 250 peserta dari 25 negara yang berasal dari unsur pemerintah, organisasi regional dan internasional, NGO, pelaku bisnis serta para ilmuwan dan akademisi.

“Dalam forum ini para pelaku bisnis akan diajak untuk berinvestasi mengelola dan memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan dengan memperhatikan prinsip kelestarian dan kesinambungan sumberdaya dan ekosistem terumbu karang, padang lamun dan mangrove,” ujar Saut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini