TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan merevisi target pemasukan negara dari produksi migas.
Pada awal tahun SKK Migas menargetkan 30 miliar dollar AS, namun seiring berjalan waktu, mereka akan menurunkan menjadi 27 miliar dollar AS di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.
"Target penerimaan sekitar 30 miliar dollar AS, lalu disusutkan menjadi 27 miliar dollar AS," ujar Plt Kepala SKK Migas Johannes Widjonarko di Jakarta, Kamis (22/5/2014).
Produksi listing minyak saat ini menurut dia hanya berkisar 804 ribu bph. Meski dengan adanya penurunan target penerimaan migas sebesar 27 miliar dollar AS, produksi lifting minyak belum mencapai target yakni 818 ribu bph.
"Produksi minyak masih hanya berkisar 804 ribu bph," ungkap Johanes.
Johanes pun yakin pihaknya bisa mendorong KKKS untuk mencapai 818 ribu bph. Pasalnya pada saat pembahasan APBN, rencana kerja untuk KKKS belum selesai.
"Dalam perjalanan satu semester ini kita melakukan evaluasi," papar Johanes.