TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan meresmikan perumahan pekerja di Desa Nagara, Kecamatan Kibin, Serang Banten, pada Selasa (3/6/2014).
Perumahaan BPJS Ketenagakerjaan Metropolis Residence yang pertama di Indonesia ini rencananya akan dikembangkan di sejumlah daerah, seperti Jawa Barat, Palembang, Medan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Semua perumahan pekerja ini merupakan hasil kerja sama dengan Bank BTN dan Kementerian Perumahan melalui programnya fasilitas Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP) bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan kerja sama bank dan yang mengajukan KPR BTN Sejahtera FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya mengatakan, investasi yang ditanamkan BPJS Ketenagakerjaan dalam kerja sama itu sebesar Rp 20 juta per rumah dengan bunga enam persen. Hasil bunga pinjaman uang muka perumahan ini buat bank karena sebagai penyalur sehingga dibutuhkan untuk menutupi biaya administrasi tidak buat keuntungan BPJS Ketenagakerjaan.
Tujuan utama dari pengadaan perumahan pekerja ini untuk memberikan bantuan yang disebut PUMP dengan bunga hanya enam persen per tahun dan bunga ini jelas di bawah pasar. Kemudian jangka waktu pinjamannya sampai 15 tahun.
"Sehingga angsurannya menjadi sangat murah, sangat mudah, dan memberi akses kepada para pekerja untuk mendapatkan rumah,” ujar Elvyn, Selasa (3/6/2014).
Adapun alokasi anggaran atau investasi untuk proyek perumahan pekerja ini, kata Elvyn bisa dilihat dari besaran uang mukanya. Dana investasi totalnya tahun ini dialokasinya Rp 20 miliar bekerja sama dengan BTN. Invetasi ini untuk 2,500 unit rumah di Serang ini.
"Nanti alokasi yang sama untuk perumahan yang sama pula di lokasi-lokasi lain. Kita memang cari lokasi-lokasi yang dekat dengan kantong-kantong pekerja, seperti Karawang dan empat kota lainnya tadi," ungkap Elvyn.