TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemegang saham maskapai penerbangan Tiger Mandala, mulai kepayahan menghadapi ganasnya persaingan bisnis penerbangan di Tanah Air. Kementerian Perhubungan menyatakan, saat ini pemilik Tiger Mandala akan menjual maskapai itu.
Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murdjatmodjo mengungkapkan, pertengahan bulan ini bakal ada pengumuman investor pembeli saham Tiger Mandala milik PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. "Informasi yang saya dapat ada dua calon investor, yaitu Citilink dan AirAsia Indonesia. Siapa yang menjadi pembeli, baru bisa diketahui pertengahan Juni ini," katanya, Rabu (4/6/2014).
Namun ia tak bisa merinci investor baru Tiger Mandala lantaran belum menerima laporan resmi dari maskapai ini. Berdasarkan laporan yang ia peroleh, Tiger Mandala memang getol mencari investor agar tetap bisa mengudara.
PT Indonesia AirAsia membenarkan tengah mengkaji kemungkinan untuk mengambil alih saham Tiger Mandala milik Saratoga. "Saat ini sedang kami evaluasi," kata Audrey Progastama Penitry, Head of Corporate Secretary & Communication Indonesia AirAsia kepada KONTAN, Rabu (4/6).
Namun Audrey belum bersedia menjelaskan porsi saham Tiger Mandala yang tengah diincar AirAsia. "Intinya yang akan dilihat adalah saham Saratoga di Tiger Mandala," tandas Audrey.
Sampai berita ini naik cetak, KONTAN belum mendapatkan konfirmasi Citilink sehubungan dengan kabar ini.
Sekadar berkilas balik, Saratoga mengambil alih Mandala Air pada awal tahun 2011. Waktu itu, maskapai penerbangan ini tengah terbelit utang Rp 2,45 triliun.
Melalui sebuah transaksi, perusahaan investasi milik Edward Soerjadjaya dan Sandiaga Salahuddin Uno itu akhirnya membeli 51% saham Tiger Mandala. Tak jelas berapa nilai pembelian tersebut. Waktu itu, Sandiaga hanya menyatakan bahwa Saratoga siap membayar Rp 1 triliun untuk transaksi, plus suntikan modal US$ 20 juta agar Mandala tetap terbang.
Belakangan, maskapai udara berbasis Singapura, Tiger Airways juga masuk dan membeli 35,8% saham Tiger Mandala. Sejak itulah nama Mandala berganti menjadi Tiger Mandala. Sementara 13,2% saham lain dikuasai oleh pemilik lama.
Abdul Hani, Director of Goverment Relation & Industry Affairs Tiger Mandala, mengakui bahwa Tiger Mandala terus berupaya mencari investor baru. Tapi, dia enggan berkomentar tentang calon investor itu. "Keputusan tergantung pemegang saham," katanya.
Sandiaga Uno juga enggan memberikan penjelasan. Lewat pesan singkat kepada KONTAN, ia hanya berjanji akan memberikan informasi tambahan secepatnya ketika ada informasi baru.
Tiger Mandala Diincar Citilink dan AirAsia
Editor: Hendra Gunawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger