News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asbanda Akui Tantangan Berat BPD Masih Banyak

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mengakui bank pembangunan daerah (BPD) masih menghadapi banyak tantangan berat. Tantangan itu utamanya potensi kenaikan rasio kredit bermasalah (NPL) seiring kenaikan porsi kredit produktif dan sumber pendanaan yang masih didominasi dana jangka pendek.

Menurut Nazwar Nazir, saat ini porsi kredit BPD masih bergantung pada kredit konsumtif, terutama kredit multiguna untuk Pegawai Negeri Sul. Namun sejumlah BPD sudah mulai secara perlahan menaikkan kredit produktif.

"Cuma kenaikan kredit produktif, pasti akan berimbas kenaikan NPL. Ini yang harus diatasi BPD," kata Nazwar di Jakarta, Selasa, (24/6/2014).

Nazwar juga mengakui, struktur dana pihak ketiga (DPK) kebanyakan BPD masih bergantung kepada dana jangka pendek seperti deposito. Bahkan deposito tersebut berasal dari deposan yang itu-itu saja, seperti Jamsostek, Taspen dan pemerintah daerah (pemda).

"Sementara dana jangka panjang terutama tabungan, masih kurang. Ini jadi tantangan berat BPD," ujar Nazwar.

Selain itu, kekuatan permodalan masih jadi kendala serius BPD. Dari 26 BPD, sebanyak 14 BPD sudah memiliki modal inti diatas Rp 1 triliun. Namun 12 BPD yang lain masih memiliki modal inti dibawah Rp 1 triliun. "Tentu ini menyulitkan pengembangan bisnis BPD," pungkas Nazwar. (Adhitya Himawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini