News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tingkatkan Produksi Kedelai, Kementan Gandeng TNI AD

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perajin tahu mencuci kedelai di sentra pembuatan tahu Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2013). Menteri Keuangan, Chatib Basri menetapkan tarif bea masuk nol persen atas impor kedelai untuk menjaga harga kedelai dalam negeri yang sempat melambung tinggi. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, NGANJUK - Kementerian Pertanian menggandeng Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) terus memperluas tanam kedelai. Tahun 2014 ini, kerja sama itu diharapkan mencapai 340 ribu hektare di 15 provinsi dan 115 Kabupaten.

“Pada kegiatan ini, TNI AD diharapkan dapat melakukan pengawalan dan pendampingan bersama petugas teknis pertanian di lapangan hingga tanaman kedelai berhasil panen dengan baik,” kata Menteri Pertanian RI Suswono pada Kegiatan Tanam Kedelai dan Panen Raya Padi di Desa Ketawang, Kecamatan Gondang, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (2/7) petang.

Mentan mengemukakan, kerja sama perluasan tanam dengan TNI AD merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan kedelai, yang diharapkan dapat terwujud tahun ini.

Strategi lain yang dipilih adalah peningkatan produktivitas, optimasi pengelolaan lahan, dan penyempurnaan manajemen.

Sedangkan program yang akan diimplementasikan secara nasional tahun 2014 ini, di antaranya kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) kedelai seluas 77.500 hektare dan Perluasan Areal Tanam (PAT) kedelai seluas 340 ribu hektare.

Mentan menjelaskan, kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahun rata-rata mencapai 1,9 juta ton biji kering. Sementara kemampuan produksi nasional baru mencapai 843,1 ribu ton atau sekitar 44,4 persen.

Selama ini yang menjadi kendala, selain persoalan lahan, juga persoalan harga kedelai yang rendah di pasaran. Sehingga petani lebih memilih menanam jagung ketimbang kedelai.

“Tapi kini harga kedelai dijamin pemerintah, sehingga petani tidak perlu takut lagi menanam kedelai,” kata Mentan.

Selama ini antara jagung dan kedelai saling berebut lahan. Pasalnya, lahan yang dipakai untuk menanam jagung, juga dipakai untuk menanam kedelai.

“Jadi jika produksi kedelai naik, produksi jagung turun. Begitu sebaliknya. Sehingga perlu lahan baru untuk kedelai agar tidak terjadi trade off antara jagung dan kedelai,” imbuh Mentan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini