TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran Piala Dunia 2014 ternyata cukup berimbas pada penjualan mobil bekas di Bursa Mobil WTC Mangga Dua, Jakarta Utara. Kabarnya bukan hanya penjualan mobil bekas yang turun, tapi disinyalir ada beberapa orang yang diduga kalah berjudi pertandingan bola hingga menjual mobilnya di WTC Mangga Dua.
Herjanto Kosasih, Senior Manager Marketing WTC Mangga Dua, mengatakan meskipun tidak ada bukti secara khusus yang menjabarkan bahwa tiap yang orang jual mobilnya di WTC adalah judi bola, tapi logikanya mendekati lebaran itu biasanya orang jarang jual mobil tapi justru membeli mobil untuk keperluan mudik dan sebagainya.
"Tapi yang terhadi justru sebaliknya, selama sebulan banyak orang yang datang ke WTC untuk jual mobilnya dengan proses cepat," kata Herjanto, Senin (14/7/2014).
Menurut Herjanto, orang yang kalah judi bola menjual mobilnya dengan harga murah. "Apalagi jual di WTC paling enak, karena prosesnya cepat. Selain menjual, biasanya mereka (kalah judi) menukar mobilnya dengan yang lebih murah. Level turun, atau memilih mobil yang tahunnya lebih tua. Dan biasanya ini jadi siklus empat tahunan," kata Herjanto.
Penjualan Turun
Seperti diberitakan sebelumnya, angka penjualan mobil bekas di WTC mencapai 2.600 unit pada Juni 2014. "Angka penjualan pada bulan tersebut memang mengalami penurunan bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu yang mencapai 2.800 unit," kata Herjanto.
Menurunnya angka penjualan ini disebabkan sebagian besar ATPM penjualan mobil baru seperti Avanza dan Xenia memberikan potongan harga kepada calon pembeli, sehingga berakibat sedikit bergoyang untuk penjualan mobil sekennya. Atau mungkin sebab lainnya, kata dia, calon pembeli dihadapkan dengan pilihan memprioritaskan pendidikan anak memasuki tahun ajaran baru, ketimbang membeli mobil.
Secara keseluruhan, angka penjualan mobil bekas sejak Januari hingga Mei tahun ini rata-rata 1.900 unit setiap bulannya, atau menurun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang rata-rata mencapai 2.300 unit setiap bulannya.
"Kondisi seperti ini sangat dipengaruhi oleh bencana banjir yang terjadi di Jakarta serta daerah-daerah potensial pasar mobil bekas. Mudah-mudahan pada bulan Juli ini kami bisa menyamai angka penjualan tahun lalu sebanyak 2.700 unit. Posisi penjualan pekan pertama telah mencapai 600 unit," ujarnya.
Dia menambahkan, penjualan mobil bekas tidak akan pernah sepi karena harga jual lebih murah dengan kualitas yang tidak kalah dibandingkan kendaraan baru, selain itu, hasrat seseorang untuk membeli mobil tetap tinggi.