Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerjasama perdagangan Pemerintah Indonesia dengan Rusia perlu ditingkatkan. Nilai investasi Rusia di Indonesia pada 2014 hanya mencapai 6 miliar dollar AS.
Jumlah ini masih jauh ketimbang Foreign Direct Investment atau (FDI) atau investasi asing yang dicatat Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencapai Rp 228 miliar dolar Amerika sampai Juni 2014.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia, Djauhari Oratmangun, mengatakan nilai ini masih sangat jauh ketimbang negara lainnya.
Oleh karena itu, Indonesia harus memperhatikan investor Rusia sebagai alternatif dari investor tradisional lainnya seperti AS, China dan negara lainnya.
"Investasi Rusia di Indonesia masih jauh, padahal Rusia memiliki potensi cukup besar dengan pendapatan perkapita yang cukup tinggi. Indonesia harus mencermati ini," kata Djauhari ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (25/07/2014).
Investasi Rusia di indonesia pada tahun ini adalah investasi Jalur Kereta Api di Kalimantan Barat dengan investasi senilai 2,5 miliar dolar Amerika dan memiliki panjang 198 Km.
Sedangkan investasi lainnya adalah investasi alumunia memiliki nilai sebesar 3 miliar dolar Amerika yang diproyeksikan akan beroperasi awal Agustus 2014.
"Belum dengan penjualan Trukmas yang sudah dimulai, namun ini masih sedikit. Jadi banyak peluang yang dimiliki indonesia untuk menarik investasi pengusaha rusia," katanya.